DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Penata Busana Hagai Pakan Ajak Masyarakat Cintai Kebaya, Bukan Sekadar Ikut Tren

image
Fashion stylist Hagai Pakan saat konferensi pers peluncuran film pendek "#KitaBerkebaya" di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025. (ANTARA/Sri Dewi Larasati)

ORBITINDONESIA.COM - Penata busana Hagai Pakan mengajak masyarakat untuk mencintai kebaya, bukan sekadar mengikuti tren fesyen terkini.

"Jadi, semoga yang berkebaya, berkain, juga memakai itu karena memang cinta karena ingin dari dalam juga, bukan cuman pengen jadi bagian dari tren," kata Hagai Pakan saat ditemui ANTARA di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.

Dengan mencintai kebaya, kata Hagai Pakan, maka penampilan akan terlihat semakin personal dan kebaya pun semakin berkelanjutan.

Baca Juga: Buku "Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan" Melestarikan Budaya Kebaya, Keindahan dan Sejarahnya

Mempopulerkan kebaya, yang kini sudah masuk warisan budaya takbenda UNESCO, menurut sang penata busana butuh campur tangan para pembesar bidang fesyen, misalnya desainer, agar kebaya terus relevan dan dicintai masyarakat.

Dia pun berharap semakin banyak desainer yang memperkuat koleksi mereka demi pelestarian kebaya.

"Aku berharap semakin banyak desainer yang mengeluarkan koleksi kebaya atau terinspirasi dari kebaya," ujar Hagai Pakan.

Baca Juga: Destinasi Wisata Ancol Tampilkan Perempuan Tangguh dan Berkebaya di Setiap Wahana

Tak hanya para desainer busana, profesi yang dia geluti juga bisa ikut andil dalam menggaungkan dan menjaga kelestarian kebaya. Sebab, penata busana banyak bersinggungan dengan selebritas, yang penampilannya disoroti banyak orang.

"Juga semakin banyak fashion stylist (penata busana) yang memakaikan selebritas dengan kebaya supaya selalu tergaung," kata Hagai menambahkan.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Baca Juga: Cinta Laura Kiehl Tampil Berkebaya di Karpet Merah Festival Film Cannes 2025 di Prancis

Kebaya secara resmi ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, melalui keputusan Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO sesi ke-19 pada 4 Desember 2024 di Asunción, Paraguay.***

Berita Terkait