Presiden Prabowo Bantah "Ekonomi RI Gelap" Karena Capaian Investasi Melampaui Ekspektasi
- Penulis : Abriyanto
- Senin, 21 Juli 2025 03:30 WIB
.jpg)
ORBITINDONESIA.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa proses pembangunan nasional saat ini berada di jalur yang benar, karena itu ia membantah bahwa "ekonomi RI gelap", karena capaian investasi yang melampaui ekspektasi.
Pernyataan itu dikemukakan Prabowo dalam pidatonya pada acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu malam, 20 Juli 2025 untuk menepis narasi pesimistis seolah-olah Indonesia dalam keadaan gelap dan mengalami kegagalan ekonomi.
"Saya diberi laporan oleh Menteri Investasi, investasi Indonesia bulan ini sudah mencapai target. APBN 2025 kita sudah mencapai target bulan Agustus ini, 4 bulan sebelum akhir tahun sudah mencapai," kata Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Subianto Berkelakar Petinggi PSI Grace Natalie Hampir Jadi Kader Gerindra
Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 April 2025, melaporkan realisasi investasi hingga triwulan pertama 2025 mencapai Rp465,2 triliun atau 24,4 persen dari total target investasi tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun.
Kepala Negara menyebut anggapan bahwa Indonesia "gelap" sebagai upaya untuk menurunkan semangat bangsa yang sama sekali tidak berdasar.
Selain itu, kata Presiden, laporan dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan absolut di Indonesia mengalami penurunan.
Baca Juga: Presiden Prabowo dan Jokowi Semeja Makan Bakmi Jawa di Solo, Jawa Tengah
BPS mencatat angka kemiskinan absolut di Indonesia per September 2024 sebesar 8.57%. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 adalah 5.32%.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyoroti kemajuan pembentukan Daya Anagatha Nusantara atau Danantara.
Ia menyebut Danantara sebagai simbol energi masa depan bangsa dan instrumen untuk menjaga serta mengelola kekayaan generasi penerus Indonesia.
Baca Juga: Presiden Prabowo: "Intel PSI Bagus Sekali, Tahu Saya Paling Sayang Gajah"
Saat ini, menurut Presiden, Danantara telah mengelola aset senilai lebih dari 1.000 miliar dolar AS.