Gus Fuad Plered Jalani Sanksi Adat Dalam Perkara Dugaan Penghinaan Pendiri Alkhairaat Habib Idrus
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 20 Juli 2025 18:49 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Muhammad Fuad Riyadi akrab disapa Gus Fuad Plered menjalani sanksi adat dalam kasus penghinaan dan ujaran kebencian kepada pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Al Jufri di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sidang adat Libu Potangara Nu Ada Kepada Tosala (Peradilan adat, dari Kumpulan Lembaga adat, kepada yang melalukan kesalahan), digelar Dewan Majelis Wali Adat Kota Patanggota Ngata Palu di Banua Oge (Rumah Adat), Minggu 20 Juli 2025.
Ketua majelis persidangan adat Arena JR Parampasi menjelaskan hukum adat tidak hanya menjadi pedoman etika dan moral, namun juga mencerminkan identitas dan jati diri masyarakat dalam kebersamaan keragaman dan cinta kasih.
Katanya, landasan dalam hukum adat Kaili dikenal dengan dengan Sambulu yang terdiri dari pinang, sirih, kapur, Gambir, tembakau, bila disatukan menjadi darah.
Berdasarkan pelanggaran norma adat, Fuad masuk dalam kategori Salambivi dan Salakana. Sehingga dia sebagai Tosala atau orang yang bersalah wajib membayar denda berupa lima mba bengga pomava sambei tambolo (lima ekor kerbau besar pengganti leher) yang diganti dengan lima ekor sapi.
Lima nggayu gandisi posompu (Lima pes kain putih kafan). Lima dula nu ada potande balengga (Lima buah dulang adat tempat kepala). Lima mata guma (Lima bilah kelewang/parang adat.
Baca Juga: Habib Hussein Ja'far Al Hadar, "Tuhan Ada di Hatimu": Menemukan Spiritualitas yang Dekat dan Relevan
Lima ntonga tubu bula (Lima buah mangkok adat putih. Lima ntonga pingga bula tava kelo (Lima buah piring putih motif daun kelor). Sapulu sasio real doi rapo sudaka deana alima (99 real uang untuk sedekah di kali lima) atau jumlahnya adalah 99 real x 5, jika dirupiahkan sebesar Rp 2.236.905.
Gus Fuad Plered ialah seorang kiai yang lahir dari lingkungan pesantren di Wonokromo Yogyakarta.***