DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Dokter Andra Hendrianto: Pemula Mesti Tahu Batas Kemampuan Diri Sebelum Naik Gunung

image
Arsip Foto - Helikopter SAR mendarat untuk melakukan upaya evakuasi pendaki asal Belanda yang terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 17 Juli 2025. ANTARA/HO-Kantor SAR Mataram/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Subspesialis Ortopedi Tulang Belakang, Andra Hendrianto, meminta para pemula untuk mengetahui batas kemampuan diri terlebih dahulu sebelum memutuskan mendaki gunung.

"Nomor satu, tahu diri. Ya betul, sadar diri, sadar kemampuan. Saya akan kembali mengulang-ulang bahwa kita harus tahu batasan diri kita," kata Andra Hendrianto, saat ditemui ANTARA usai menghadiri sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.

Menanggapi sejumlah kecelakaan yang terjadi pada pendaki akhir-akhir ini, Andra Hendrianto, dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu mengatakan, pemula tidak perlu terburu-buru menentukan pencapaian diri karena capaian seperti mendaki sampai ke puncak gunung memerlukan tenaga dan usaha yang lebih banyak.

Baca Juga: John C Maxwell: Pertumbuhan Itu Penting Bagi Setiap Pribadi, Maka Teruslah Mendaki

Ia juga mengingatkan untuk tidak melakukan hal-hal berbahaya saat mencoba hobi baru. Ibarat anggota baru di gym, pemula yang hanya memiliki kemampuan mengangkat barbel seberat 5 kilogram, memaksakan diri untuk langsung mengangkat barbel dengan berat 20 kilogram.

"Ini dalam tanda kutip sok keren, jadi sebenarnya itu yang paling harus dihindari. Kita harus tahu batasan kita, bahwa tidak ada proses yang instan," kata dia.

Menurutnya, sebelum mendaki akan lebih baik jika pemula perlahan-lahan melatih kemampuan diri untuk terhindar dari kecelakaan seperti jatuh atau patah tulang.

Baca Juga: Buat yang Suka Mendaki Wajib Coba, Sembalun Seven Summit Daya Tarik Baru Eksplorasi Gunung di Lombok

"Tiba-tiba mau naik Gunung Rinjani atau tiba-tiba mau naik Gunung Everest (jika tidak latihan) tidak akan selamat," tambahnya.

Beberapa waktu terakhir, terdapat sejumlah kabar menyedihkan datang dari Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Sabtu, 21 Juni 2025, wisatawan asal Brasil, Juliana Marins dikabarkan terjatuh saat hendak mendaki ke puncak gunung.

Setelah upaya pencarian selama empat hari, jasad Juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa, 24 Juni 2025 dan baru dapat dievakuasi pada Rabu, 25 Juni 2025 karena medan ekstrem dan cuaca buruk.

Baca Juga: Naomi Daviola Steyanie, Siswi SMKN 3 Kota Semarang yang Hilang Saat Mendaki Gunung Slamet Sudah Ditemukan

Tak lama setelahnya, seorang pendaki asal Swiss berinisial BE dikabarkan terjatuh di Gunung Rinjani pada saat perjalanan turun ke Danau Segara Anak setelah summit pada Rabu, 16 Juli 2025.

Saat ditemukan, BE mengalami patah tulang kaki dan luka di kepala. Meski demikian, ia dilaporkan berada dalam kondisi selamat.

Halaman:

Berita Terkait