Dokter Radi Muharris Mulyana: Penanganan Patah Tulang Harus Dilakukan Secara Komprehensif
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 19 Juli 2025 01:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) menyatakan bahwa penanganan patah tulang harus dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif.
"Penanganan patah tulang dan hal-hal yang menyertainya, itu harus dilaksanakan dengan komprehensif, sehingga mendapatkan hasil yang terbaik," kata Secretary General Indonesian Orthopaedic Trauma Society (IOTS), Dokter Radi Muharris Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Radi Muharris Mulyana menjelaskan, patah tulang mempunyai variasi kondisi seperti sendi yang bergeser dan patah tulang yang disertai luka. Kondisi tersebut perlu penanganan serius di rumah sakit yang mumpuni.
Penanganan yang komprehensif dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis terkait ada atau tidaknya patah tulang yang melibatkan pembuluh darah atau risiko komplikasi.
"Kompikasi, misalnya, kehilangan tulang atau tulangnya mengalami infeksi atau tulangnya mengalami kegagalan dalam penyembuhan. Jadi tidak nyambung atau kadang menyambung tapi salah sambung dan akhirnya bengkok, ini disebut deformitas atau kebengkokan pada kaki," ucap anggota PABOI itu.
Risiko komplikasi tidak hanya dapat terjadi pada patah tulang di bagian kaki, melainkan seluruh tubuh. Ia mengatakan adanya kebengkokan pada bagian bawah dapat mempengaruhi tubuh bagian atas seperti tulang belakang, misalnya mengalami rasa nyeri.
Baca Juga: Tulang Keropos Bukan Penyakit Lansia tapi Proses Penuaan.
Oleh karenanya, diperlukan strategi yang tepat melalui kolaborasi tim kedokteran untuk menangani trauma dan cedera pada bagian tulang yang bermasalah.
Radi juga menyampaikan di Indonesia masalah ini belum banyak mendapatkan sorotan, sehingga PABOI melalui digelarnya Orthopaedic Concurrent Meeting (OCM) 2025, diharapkan dapat menambah edukasi masyarakat Indonesia secara lebih luas, termasuk meningkatkan mutu layanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
"Harapan kami adalah dengan semakin banyak yang mengetahui bahwa kami sebagai tim ortopedi ini akan memberikan layanan kolaboratif yang baik kepada masyarakat, maka kepercayaan untuk bersama dengan ortopedi ketika menghadapi cedera, terutama patah tulang dan hal-hal yang berikutnya ini bisa menjadi sebuah hal yang lebih dipercaya dan lebih dilaksanakan," ujar Radi.***