DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Dokter Arini Widodo: Produk Pemutih Bersteroid Memicu Ketergantungan Hingga Kerusakan Kulit

image
Ilustrasi - Dua dari empat warga yang mengalami iritasi kulit akibat produk pemutih saat mendapatkan pelayanan di Kantor BPOM Gorontalo. ANTARA/Zulkifli Polimengo

ORBITINDONESIA.COM - Dokter spesialis kulit lulusan Harvard Medical School, Arini Widodo mengemukakan, penyalahgunaan obat steroid kerap ditemukan pada produk kecantikan sebagai pemutih pada kulit berpotensi memicu ketergantungan hingga kerusakan kulit.

"Ngomongnya di online-online kayak obat pemutih, padahal dalamnya steroid," kata Arini Widodo dalam diskusi kesehatan, di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.

Arini Widodo mengatakan, penggunaan steroid dalam bentuk topikal (dioles) maupun oral (diminum) sama-sama berpotensi menyebabkan ketergantungan.

Baca Juga: Sering Jadi Penambah Berat Badan Anak Secara Instan, Ini Efek Samping Steroid yang Cukup Mengkhawatirkan

Steroid dinilai kayak "obat ajaib", karena membantu menghilangkan masalah kulit secara cepat, seperti flek, jerawat, hingga eksim. Namun, begitu berhenti digunakan cepat kembali muncul masalah tersebut.

"Misalnya kalau mereka punya masalah kulit, terus mengonsumsi sesuatu, kemudian membaik tapi begitu disetop, kambuh lagi atau jauh lebih parah. Nah ini seringkali terjadi pada penggunaan steroid," ujar dia.

Dalam banyak kasus, efek samping dari penggunaan produk bersteroid yang sembarangan justru membahayakan kesehatan kulit. Dokter lulusan Universitas Indonesia itu, juga mengatakan banyak menemukan pasien yang mengalami efek samping akibat penggunaan steroid, seperti jerawat parah pada pengguna yang sebelumnya tidak memiliki masalah kulit.

Baca Juga: MKEK IDI: Dokter yang Promosikan Produk Perawatan Kulit Melanggar Kode Etik Kedokteran

"Dia jadi buluan satu badan, ada stretchmark gede-gede satu badan yang sifatnya permanen. Jadi bayangin kayak orang stretchmark di perut ini di satu badan merah-merah semua," kata dia lagi.

Tidak hanya ditemukan dalam produk kecantikan sebagai pemutih, penyalahgunaan obat streroid juga ditemukan pada produk untuk penambah berat badan.

"Pada dasarnya dia bukan penambah berat badan, tapi dia bengkak, jadinya dia nambah beratnya," ujar dia.

Baca Juga: Dokter Ulul Albab: Penderita Diabetes dan Obesitas Rentan Terkena Jamur di Kulit

Lebih lanjut, Arini menambahkan steroid bersifat sebagai obat, sehingga penggunaannya tidak bisa sembarangan harus di bawah pengamanan dokter. Namun, sayangnya, produk yang mengandung steroid masih ditemukan dijual di Indonesia.

Halaman:

Berita Terkait