MRT Jakarta Fase 2A Perluas Interkoneksi Antarmoda dan Pengembangan Kawasan Terintegrasi
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 18 Juli 2025 06:38 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Proyek MRT Jakarta Fase 2A tidak hanya akan memperluas jangkauan MRT, tetapi juga akan secara signifikan memperluas interkoneksi antarmoda transportasi dan mendorong pengembangan kawasan yang terintegrasi di sekitar stasiun.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Weni Maulina menjelaskan, pengembangan kawasan dan pengelolaan ruang publik merupakan perluasan mandat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada PT MRT Jakarta, untuk mewujudkan Transit Oriented Development (TOD) dan menjadikan MRT sebagai integrator sistem transportasi.
“Kami ada pengembangan kawasan, jadi kami selalu menyiapkan panduan rancang kota untuk wilayah-wilayah yang berada di titik-titik transit," kata Weni Maulina saat menjadi pembicara dalam MRTJ Fellowship Program 2025, di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Baca Juga: MRT Jakarta Luncurkan Pembayaran Pakai GoPay
Salah satu contoh nyata integrasi dan pengembangan kawasan yang telah dilakukan adalah revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu yang berada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, yang kini menjadi ruang publik terbuka terhubung langsung dengan Stasiun MRT Blok M.
Selain itu, MRT juga telah membangun interkoneksi langsung antara Stasiun ASEAN dan Halte TransJakarta CSW. Konsep ini akan diperluas secara masif di Fase 2A.
"Tidak hanya di CSW sebetulnya yang dengan TransJakarta, tetapi juga ada di Bundaran HI. Kemudian nanti ke arah Fase 2 kita juga akan jauh lebih banyak, di tiap titik itu nanti akan ada interkoneksi langsung dengan jalur busnya," ujar Weni.
Baca Juga: MRT Jakarta Berlakukan Tarif Rp1 di Malam Tahun Baru
Interkoneksi ini akan memudahkan penumpang berpindah moda transportasi tanpa harus keluar dari area transit.
Lebih lanjut, Weni menjelaskan bahwa pengembangan TOD di setiap stasiun akan membawa efek berganda ekonomi yang besar. Ia memperkirakan potensi peningkatan nilai properti mencapai Rp242,2 triliun, dengan pembentukan sekitar 34 ribu unit properti baru.
Selain itu, proyek ini berpotensi menciptakan 640 ribu lapangan kerja, menyediakan 73,9 hektare ruang publik terbuka, serta membangun 149 kilometer jalur pedestrian dan merevitalisasi 56 ribu kilometer area tepi sungai.
Baca Juga: PT MRT Jakarta Bubuhkan Nama TUKU di Depan Stasiun Cipete Raya
"Ini potensi ya, kami melihat ini potensi, walaupun mungkin kali ini belum di angka sekian, tapi potensi ini ada," kata Weni pula.