Otto Toto Sugiri, "Bill Gates Indonesia" yang Membangun Kekayaan Lewat Bisnis Pusat Data di Tanah Air
- Penulis : M. Ulil Albab
- Jumat, 18 Juli 2025 05:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Otto Toto Sugiri, pengusaha teknologi asal Indonesia, berhasil membangun kekayaan dan reputasi tanpa bergantung pada sektor tambang, mal maupun perbankan.
Otto Toto Sugiri dikenal sebagai pionir bisnis pusat data di Tanah Air dan mendapat julukan "Bill Gates Indonesia" berkat kontribusinya dalam mengembangkan infrastruktur digital nasional.
Pada 2011, Otto Toto Sugiri melihat peluang besar di industri pusat data dan mendirikan PT DCI Indonesia Tbk, yang kini menjadi salah satu penyedia layanan data center terkemuka di Tanah Air.
Baca Juga: Rosan Roeslani: Danantara Masih Kaji Proyek Hilirisasi dan Pusat Data Sebelum Berinvestasi
Di bawah kepemimpinannya sebagai Presiden Direktur sejak 2016, DCI Indonesia meraih sertifikasi Tier IV, klasifikasi tertinggi pusat data global, yang menjamin tingkat ketersediaan layanan hingga 99,995 persen.
Keberhasilan Otto dalam membangun kekayaan berasal dari bisnis teknologi dan data center, bukan dari sektor tambang, mal, atau perbankan secara langsung.
Ia memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi informasi untuk menciptakan solusi yang dibutuhkan berbagai industri, terutama perbankan dan telekomunikasi.
Baca Juga: Telkom Indonesia Perkenalkan NeutraDC Nxera Batam untuk Perkuat Sistem Pusat Data
Berdasarkan data Bloomberg dan Forbes Real Time Billionaires Juli 2025, kekayaan Otto Toto Sugiri melonjak tajam menjadi sekitar USD7 miliar atau setara Rp113 triliun dengan kurs Rp16.192 per dolar AS.
Lonjakan ini menjadikan Otto berada di jajaran orang terkaya Indonesia dan dunia, bahkan menempati posisi keenam orang terkaya di Indonesia. Kenaikan kekayaan Otto sangat dipengaruhi oleh performa cemerlang PT DCI Indonesia Tbk.
Pada kuartal I-2025, perusahaan mencatat laba bersih Rp418,84 miliar, melonjak hampir 194% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga meningkat signifikan, mencapai Rp1,81 triliun sepanjang 2024.
Baca Juga: Nvidia dan OpenAI Bekerja Sama dengan UEA dalam Proyek Ambisius Pusat Data AI "Stargate Emirates"
(Nipa Nurdianti/ Sumber: Bloomberg dan Forbes Real Time Billionaires Juli 2025)