Dari situlah Hiswa mulai serius mengelola @smrcoffee. Perlahan, ia mengisi akun itu dengan berbagai konten yang relate buat pecinta kopi dan pelaku UMKM di Kaltim. Mulai dari review kafe kekinian, perkenalan produk kopi lokal, sampai highlight kegiatan komunitas atau event kopi di Samarinda dan sekitarnya.

20 Ribu Followers, Bukti Konsistensi

Enam tahun berjalan, akun @smrcoffee kini sudah punya sekitar 20 ribu pengikut. Jumlah yang cukup besar, apalagi untuk akun lokal yang fokus bahas topik spesifik kayak kopi dan UMKM di daerah.

Baca Juga: Guru di Blora Jawa Tengah Dibekali Keterampilan Artificial Intelligence dan Etika Bermedia Sosial

Ini bukan cuma soal angka followers, yang lebih penting adalah dampaknya. Lewat @smrcoffee, Hiswa merasa bisa ikut membantu memperkenalkan pelaku UMKM, kafe, dan produk kopi lokal ke publik yang lebih luas. 

Banyak pelaku usaha yang mengaku terbantu karena produk atau tempat mereka di-review atau diunggah di akun ini.

“Seneng aja lihat ada kafe atau usaha kopi yang akhirnya makin dikenal orang, gara-gara kontennya masuk di @smrcoffee. Itu jadi motivasi tersendiri buat terus jalanin akun ini,” kata Hiswa.

Baca Juga: Jambore Pramuka di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Bekasi Jawa Barat Membawa Berkah Bagi Pelaku UMKM

Konten-konten yang dia buat pun tak melulu soal promosi atau review. Kadang, ada juga konten edukasi seputar kopi, tips buat pelaku UMKM, sampai cuplikan event kopi lokal yang sering kali luput dari perhatian media besar.

Bukan Sekadar Konten, Tapi Bangun Ekosistem

Yang bikin @smrcoffee beda adalah tujuannya bukan nggak cuma fokus ke konten semata. Hiswa pengen akun ini jadi salah satu sarana membangun ekosistem kopi di Kalimantan Timur. 

Bagi Hiswa, kopi bukan cuma soal minuman, tapi juga tentang budaya, kreativitas, dan potensi ekonomi.