DECEMBER 9, 2022
Nasional

Mantan Menlu Hassan Wirajuda: Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mengisi Posisi Dubes

image
Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2001-2009 Hassan Wirajuda di Beijing, China pada Rabu, 2 Juli 2025. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

ORBITINDONESIA.COM - Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyampaikan tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengisi posisi duta besar (dubes) di berbagai negara.

"Saya tidak hanya bicara dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tapi juga sebelumnya Presiden Joko Widodo, pertama adalah perlu menempatkan orang yang memadai untuk tugasnya, sesuai dengan medan yang dihadapi," kata Hassan Wirajuda  kepada ANTARA di Beijing, Rabu, 2 Juli 2025.

Pada Senin, 30 Juni 2025, Menteri Luar Negeri Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI dikritik karena banyaknya dubes di berbagai negara penting yang masih kosong.

Baca Juga: Seskab Teddy Indra Wijaya Terima Kunjungan Dubes Federasi Rusia Sergei G. Tolchenov

Sejumlah posisi dubes Indonesia yang kosong berada di Amerika Serikat, Jerman, Korea Utara, Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas PBB Jenewa dan Markas PBB New York. Kemudian, Dubes RI untuk Meksiko, Afghanistan, Azerbaijan, Libya, Madagaskar, Myanmar dan Polandia.

"Dulu saat saya dan presiden menetapkan dalam penugasan dubes, kami sepakati dulu apa misi kita di satu negara untuk 3-5 tahun ke depan. Kondisi negara tujuan itu pasti berubah jadi kami analisis apa kepentingan nasional kita untuk 3-5 tahun ke depan," tambah Hassan.

Kedua, pemerintah perlu menetapkan kepentingan nasional yang harus dicapai termasuk analisis kriteria dubes seperti apa yang diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut.

Baca Juga: Dubes Iran Mohammad Boroujerdi: Serangan Zionis Israel Ancaman Serius Bagi Keamanan Internasional

"Ketiga baru kita bicara orangnya siapa. Jadi sangat sistematis, dan tentu perlu memahami misi Indonesia di negara tersebut," ungkap Hassan.

Dengan kekosongan posisi dubes, hal itu dapat menumpulkan ujung tombak diplomasi Indonesia.

"Ujung tombak diplomasi ada di perwakilan-perwakilan Indonesia di berbagai negara," kata Hassan.

Baca Juga: Dubes Mohammad Boroujerdi: Iran Siap Bantu Proses Evakuasi Warga Negara Indonesia

Kekosongan dubes Indonesia di AS, ungkap Hassan, mengakibatkan tumpulnya diplomasi Indonesia terhadap AS apalagi saat menghadapi penerapan tarif unilateral AS seperti saat ini.

Halaman:

Berita Terkait