DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Waduh, Sabtu Pagi Ini, Jakarta Kembali Jadi Kota Besar Paling Berpolusi di Dunia

image
Petugas mengecek analisis CO dan CH4 pada Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SKPU) di kawasan Metland, Jakarta, Selasa, 25 Maret 2025. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/Spt.

ORBITINDONESIA.COM - DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.45 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 196 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 119,5 mikrogram per meter kubik.

Angka untuk Jakarta itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Berharap Kendaraan Listrik untuk Angkutan Umum Meningkat Guna Tekan Polusi Udara

Sedangkan kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Akan Tiru Paris dan Bangkok untuk Tangani Polusi Udara

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan kedua yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 171, urutan ketiga Lahore, Pakistan di angka 159, urutan keempat Kota Medan, Indonesia di angka 144, urutan kelima Kota Batam, Indonesia di angka 141.

Terkait kondisi udara tersebut, masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan meniru kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.

Baca Juga: Kurangi Polusi, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno Kaji Tambah Lokasi Car Free Day dan Car Free Night

“Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. ***

Berita Terkait