DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden AS Donald Trump: Kesepakatan Dagang dengan China Telah Ditandatangani

image
Presiden AS Donald Trump (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS Donald Trump, Kamis, 26 Juni 2025, mengatakan bahwa AS menandatangani perjanjian dagang dengan China pada Rabu, 25 Juni 2025, tanpa mengungkapkan rinciannya.

"Kita baru saja menandatangani dengan China kemarin, kan? Baru saja menandatangani dengan China," kata Trump di Acara RUU One Big Beautiful di Gedung Putih.

"Dalam perjanjian dengan China, kita mulai membuka China. Hal-hal yang tidak pernah mungkin terjadi," tambahnya.

Baca Juga: Fanny Suherman dari BNI Sekuritas: Negosiasi Tarif AS Dekati Tenggat Waktu, IHSG Berpotensi Menguat

Para pejabat AS dan China bertemu awal bulan ini di London untuk membahas masalah tarif.

Para April, AS mulai menerapkan tarif yang signifikan pada barang-barang yang diimpor dari China. Namun pada Mei, AS dan China sepakat untuk mencabut tarif hukuman secara luas selama 90 hari pertama.

Trump mengatakan AS mungkin juga menandatangani perjanjian dengan India. "Kita memiliki beberapa perjanjian hebat. Kita akan segera menandatangani, mungkin dengan India, perjanjian yang sangat besar, di mana kita akan membuka India," tambahnya.

Baca Juga: Josua Pardede dari Permata Bank: Rupiah Melemah Dipengaruhi Ketidakpastian Arah Kebijakan Tarif Trump

AS telah mengumpulkan 88 miliar AS dolar (sekitar Rp1.423 triliun) dari tarif, katanya, seraya menambahkan: "Bukankah itu hal yang indah? 88 miliar."

Saat mempromosikan undang-undang pemotongan pajak dan pengeluaran dari Partai Republik, Trump mengatakan RUU One Big Beautiful adalah "salah satu undang-undang terpenting dalam sejarah" AS.

RUU One Big Beautiful akan "mengamankan perbatasan kita, meningkatkan ekonomi kita, dan mengembalikan impian Amerika," tambahnya.

Baca Juga: IMD: Penurunan Daya Saing Indonesa ke Posisi 40 Secara Global adalah Imbas Perang Tarif

Setelah DPR AS meloloskan undang-undang yang luas itu bulan lalu, Senat Republik kini berlomba untuk meloloskannya dengan perubahan sebelum mengirimkannya kembali ke majelis rendah untuk disetujui.

Halaman:

Berita Terkait