DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku Candy Darling: Dreamer, Icon, Superstar - Memoar dari Cahaya Panggung yang Tak Pernah Padam

image
https://m.media-amazon.com/images/I/71l6Ow7ssPL._UF1000,1000_QL80_.jpg

Di akhir hidupnya, Candy menulis: “I shall not speak. I shall think of nothing. But love me.” Dan Cynthia Carr, dalam karya yang telaten ini, menjawabnya. Ia mencintai Candy tidak sebagai ikon, tapi sebagai manusia. Sebagai mimpi yang terlalu terang untuk hidup lama, tapi cukup terang untuk menunjukkan jalan bagi yang datang kemudian.

Buku ini layak dibaca bukan hanya oleh mereka yang tertarik pada sejarah LGBTQ, atau pecinta Warhol dan seni pop. Buku ini layak dibaca oleh siapa pun yang percaya bahwa identitas adalah hak, bukan hadiah.

Bahwa kita semua, pada akhirnya, ingin menjadi tokoh utama dalam hidup kita sendiri—meski panggungnya sempit, meski lampunya remang, meski penontonnya tak selalu tepuk tangan.

Baca Juga: Buku Malcolm Gladwell, Outliers: The Story of Success, Kesuksesan Bukan Sekadar Soal Kerja Keras

Candy Darling: Dreamer, Icon, Superstar bukan hanya biografi. Ia adalah surat cinta yang terlambat tapi tak pernah basi. Ia adalah puisi bagi semua yang berani hidup di tubuh yang mereka pilih sendiri.

Dan dalam dunia yang masih sering menolak mereka, buku ini adalah panggung. Terbuka. Terang. Dan akhirnya, adil.***

Halaman:

Berita Terkait