Brad Pitt: Menjadi Pembalap Formula 1 Lebih Sulit Dibandingkan Profesi Aktor Film
- Penulis : Jonminofri
- Kamis, 05 Juni 2025 11:24 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Akhir bulan Juni ini film Brad Pitt terbaru Formula 1: The Movie beredar. Seperti pada film lain, Brad Pitt tampil total memerankan Sonny Hayes, pembalap yang mengalami kecelakaan fatal di lintasan F1 29 September 1990 yang membuat kehidupan Hayes terpuruk.
Aktor pemegang dua Academy Awards ini menyiapkan diri dengan baik untuk peran sebagai pembalap. Yang paling penting adalah dia berlatih mengemudikan mobil F2 di lintasan balap. Hasilnya, dia mampu memacu mobil dengan kecepatan 290 km per jam. Ini setara kecepatan rata-rata F1 di lintasan lurus. Agar gampang membayangkannya: kecepatan ini hampir setara laju kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung, 360 km per jam.
Brad Pitt tampaknya ogah pakai peran pengganti ketika mengendarai Mobil F1. Karena itu, dia mencoba duduk di belakang kemudi mobil yang melaju secepat setan berlari. Aksinya ini memuaskan sutradara film Joseph Kosinski. Melihat aksi Brad Pitt yang piawai di lintasan, Kosinski yakin film ini akan sukses di pasar.
Tentu saja modal utama Brad Pitt memerankan Hayes bukan hanya keterampilan mengemudi di usia 61 tahun ini. Perjalanan panjangnya di film yang telah menghasilkan USD 6,9 miliar menjadi jaminan mutu setiap film yang dibintanginya. Modal lainnya adalah Brad Pitt pria paling sexy oleh majalah People's. Dua kali: tahun 1995 dan 2000.
Anda akan kecewa jika menganggap film ini adalah sepenuhnya tentang dunia F1. Film Hollywood tak semudah itu ditebak. Mereka selalu pandai meramu cerita yang menarik tentang manusia. Sejatinnya film ini adalah mengisahkan kehidupan seorang manusia bernama Hayes yang terpuruk setelah kecelakaan besar tersebut: tidak bisa ikut balapan lagi, tinggal di rumah mobil, dunia yang gemerlap di podium berubah menjadi ruang sempit di dalam mobil sambil bermalas-malasan, dan jadi penjudi. Dan bagaimana Hayes bangkit kembali dan kembali ke arena balap sebagai pelatih. Tentu ada bumbu romantis antara Hayes dan karakter Kate, kepala teknis APX GP yang diperankan oleh Kerry Condon.
Setelah film selesai dibuat, Brad Pitt menilai lebih sulit menjadi pembalap Formula 1 ketimbang profesi dunia peran sebagai aktor. "Mereka mendapatkan begitu banyak omong kosong. Hal ini sangat mengejutkan bagi saya. Mereka harus memiliki kulit yang lebih tebal dari saya," kata Brad Pitt di Motorsport, seperti dikutip Kantor Berita Antara, Kamis.
Brad Pitt mengamati para pembalap sangat disorot dan sekaligus dihormati. Sebaliknya, para pembalap juga menerima kritik yang keras dan bernada menyerang. Hal ini membuat mental para pembalap harus mempunyai kulit lebih tebal. ***
Jonminofri adalah kontributor untuk orbitindonesia.com