PP ISNU: BUMNU Disiapkan Jadi Bagian Sistem Ekonomi Nasional yang Dukung Pertumbuhan 8 Persen
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Jumat, 16 Mei 2025 05:25 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menyatakan, Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) disiapkan untuk menjadi bagian sistem ekonomi nasional yang mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Ketua PP ISNU Bidang Investasi Herry Haryanto Azumi mengatakan, dirinya telah mendapat informasi dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketua PBNU Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz) jika PBNU telah memiliki BUMNU.
"Saya sudah mendapat arahan dari Ketum PBNU dan salah satu Ketua PBNU yaitu Gus Aiz yang kebetulan beliau adalah ketua yang membidangi ekonomi. Beliau mengatakan bahwa NU memiliki namanya BUMNU, Badan Usaha Milik NU," kata Herry ditemui seusai ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affairs di Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.
Baca Juga: Mantan Politikus PKB Muhammad AS Hikam: PBNU dan PKB Tak Bisa Disatukan
Dia menyampaikan BUMNU disiapkan untuk menjawab tantangan kontribusi warga NU dalam sistem ekonomi nasional secara nyata, terukur, dan berbasis kekuatan anggota.
"Dalam konteks ini, pemerintahan Pak (Presiden) Prabowo pernah menyatakan bahwa dibuka peluang sebesar-besar bagi NU untuk masuk dan terlibat di dalam investasi, di dalam upaya untuk menarik investor, di dalam upaya untuk menumbuhkan ekonomi nasional," ujarnya.
Oleh karena itu, dengan keanggotaan mencapai 165 juta orang, NU memiliki potensi ekonomi besar yang dapat dimonetisasi melalui pengelolaan badan usaha secara sistematis demi kesejahteraan warga dan kontribusi terhadap ekonomi nasional.
Baca Juga: Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf Harap DPR RI Dengar Aspirasi Rakyat Soal RUU Pilkada
BUMNU akan menjadi wadah utama dalam mengelola berbagai peluang usaha yang diharapkan membawa manfaat langsung bagi warga NU serta memperkuat kemandirian ekonomi umat.
"Jadi saya kira itu adalah satu challenge yang bagus agar kontribusi NU bisa lebih terukur di dalam ekonomi ini. Tentunya ini berbasis dari kekuatan warganya yang luar biasa, membership 165 juta itu luar biasa, dan ini tergantung bagaimana cara kita untuk membuat itu monetize dari sisi ekonomi," jelasnya.
Dalam rapat internal PBNU, kata Herry, telah disepakati bahwa BUMNU akan menangani sektor-sektor strategis sesuai kebutuhan nasional dan kekuatan lokal NU untuk memastikan dampak ekonomi yang terukur dan berkelanjutan.
Baca Juga: Ketua PBNU Abdullah Latopada: Pengurus NU Tidak Satupun Terlibat dalam Kegiatan MLB Abal-abal
Kendati demikian, Herry tidak menyebukan kapan secara pasti BUMNU akan diluncurkan, begitu juga pihak yang akan mengelola badan usaha tersebut.
Hanya saja, dia menyebutkan jika pengumuman resmi peluncuran BUMNU akan dilakukan dalam waktu dekat, seiring komunikasi intensif antara PBNU dan pemerintah terkait sinergi kebijakan dan implementasi program.
"Dalam waktu dekat akan diumumkan. Nanti kita tunggu PBNU untuk mengannounce, karena ini inline dengan komunikasi PBNU dengan pemerintah," kata Herry.***