Kepala Keamanan Dewan Kepresidenan Libya, Abdul Ghani al-Killi Tewas di Tripoli
- Penulis : Abriyanto
- Selasa, 13 Mei 2025 08:43 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kepala keamanan Dewan Kepresidenan Libya Abdul Ghani al-Kikli tewas di ibu kota Tripoli, di tengah suara tembakan yang terdengar di beberapa wilayah kota itu, menurut laporan surat kabar Al Wasat yang mengutip beberapa sumber.
"Al-Kikli tewas pada Senin malam (12 Mei 2025) di markas besar Brigade ke-444 Distrik Militer Tripoli," kata sumber surat kabar itu.
Laporan itu menyebutkan bahwa suara tembakan dapat terdengar di daerah Ain Zara dan Salah Ad-Din di selatan Tripoli.
Baca Juga: Analisis Iwan H Suriadikusumah: Libya Sebelum dan Sesudah Muammar Gaddafi
Menurut media Libya, Bandara Internasional Mitiga di Tripoli telah menghentikan operasinya karena bentrokan tersebut.
Kementerian dalam negeri Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang berpusat di Tripoli telah mengimbau penduduk ibu kota untuk tetap tinggal di rumah mereka.
Sejak penggulingan dan pembunuhan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011, Libya tidak lagi menjadi negara yang bersatu.
Baca Juga: Indonesia Gagal Taklukkan Libya Setelah Telan Kekalahan Tipis 1-2
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi kebuntuan di antara otoritas di Tripoli di bagian barat negara itu dan otoritas di bagian timur, yang didukung oleh Tentara Nasional Libya di bawah komando Marsekal Khalifa Haftar.
Pada 2021, Forum Dialog Politik Libya yang disponsori PBB di Jenewa memilih otoritas eksekutif transisi hingga pemilihan umum, yang sampai saat ini belum diadakan.
Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) mengatakan mereka prihatin atas bentrokan yang terjadi di ibu kota Tripoli dan meminta semua pihak untuk menghentikan pertempuran.
"UNSMIL khawatir dengan situasi keamanan yang berkembang di Tripoli, mengingat pertempuran hebat dengan persenjataan berat yang terjadi di wilayah sipil berpenduduk padat," kata UNSMIL dalam sebuah pernyataan.
"Misi ini mengimbau semua pihak untuk segera menghentikan pertempuran dan memulihkan ketenangan, serta mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil setiap saat," tambah misi tersebut.***