DECEMBER 9, 2022
Nasional

Presiden Prabowo Dikabarkan Akan Temui Serikat Buruh Saat Mayday, 1 Mei 2025

image
Dokumentasi - Buruh membentangkan spanduk dan poster saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu, 14 Mei 2022. Dalam aksi yang merupakan rangkaian dari peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) tersebut mereka menyuarakan 18 tuntutan salah satunya menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dikabarkan akan menemui kelompok serikat buruh saat Mayday (Hari Buruh) pada hari Kamis, 1 Mei 2025.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengemukakan kesediaan Prabowo itu, ketika memberi sambutan pada acara Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu, 

"Ya, dikabarkan Pak Presiden Prabowo akan hadir nanti saat acara Mayday 2025," kata Iqbal.

Baca Juga: Polisi Sediakan Layanan Kesehatan Saat Aksi Buruh Terkait May Day di Jakarta Utara

Jika Prabowo hadir, menurut dia, tercatat akan ada dua presiden RI yang menemui buruh sepanjang sejarah tanah air berdiri, terkhusus saat Mayday.

"Pertama yang baru temui buruh adalah Pak Soekarno. Jika Pak Prabowo benar menemui, tandanya beliau adalah orang yang kedua setelah Pak Soekarno," ujar Iqbal.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal KSBSI Hendrik Hutagalung mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi Prabowo jika benar akan menemui buruh pada Mayday 2025. Hal ini selaras dengan harapan buruh agar pemerintah pusat mendengarkan aspirasinya.

Baca Juga: HOS Tjokroaminoto: tak cukup hanya pedagang. Buruh, tani, kaum terpelajar harus disatukan dalam Serikat Islam

"Presiden atau pemimpin itu harus mengayomi dan memperhatikan seluruhnya. Jadi, jika nanti pada tanggal 1 Mei ada beliau, kami mengacungkan jempol atas kehadirannya," ungkap Hendrik.

Hendrik berharap Prabowo bisa benar hadir dan menemui massa buruh saat Mayday.

"Kehadiran beliau di tengah-tengah masyarakat yang saat ini tengah sulit dalam kehidupannya memang diperlukan," ucap Hendrik.***

Berita Terkait