DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tewasnya Albar Mahdi, dan Kultur Kekerasan Antara Santri Senior dan Junior di Pondok Pesantren

image
Tewasnya santri junior Albar Mahdi di Pondok Pesantren Gontor timbulkan heboh nasional.

Kebetulan pada hari itu anak saya sedang sakit, sehingga dia tidak datang dan tidak ikut berpartisipasi di acara “penggojlokan” oleh para santri senior.

Dari cerita teman-teman santri junior yang hadir di acara itu, mereka mengaku mengalami tindakan kekerasan dari santri senior.

Begitu parahnya kultur kekerasan itu, sehingga bagi santri-santri junior yang tidak tahan, mereka memilih untuk keluar dari pesantren.

Baca Juga: Heboh Perangkat Desa di Lampung Timur Belum Digaji, Bagaimana Syarat Menjadi Perangkat Desa

Ini karena mereka tidak melihat bahwa para pengelola pesantren mampu meredam kultur kekerasan itu. Bahkan terkesan, pengelola pesantren seperti tutup mata.

Dalam kasus kematian Albar Mahdi akibat penganiayaan di Pondok Modern Darussalam Gontor, pengelola pesantren malah seperti mau cuci tangan, menutupi, dan meredam kasus kekerasan itu dari pihak luar.

Kepada keluarga Albar Mahdi yang shock akibat kematian anaknya, pihak pondok Gontor dikabarkan memberikan “surat keterangan dokter.”

Surat dokter itu menyatakan bahwa Albar Mahdi meninggal secara wajar akibat sakit! Bukan karena penganiayaan.

Baca Juga: Simak Kebenaran Vape, Benarkah Bisa Menjadi Penyebab Kanker Paru

Pihak ponpes juga baru melaporkan secara resmi tentang penganiayaan itu ke Polres Ponorogo pada 5 September 2022, padahal Albar meninggal pada 22 Agustus.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait