Mike Waltz: Delegasi AS dan Ukraina Akan Bertemu di Arab Saudi Bahas Perjanjian Damai
- Penulis : Abriyanto
- Sabtu, 08 Maret 2025 14:31 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Delegasi Amerika Serikat (AS) akan bertolak ke Arab Saudi pekan depan guna bertemu perwakilan Ukraina untuk membahas potensi kesepakatan damai, kata Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, Jumat, 7 Maret 2025.
"Menteri (Luar Negeri Marco) Rubio, saya, dan delegasi Ukraina akan bertemu di Arab Saudi pekan depan untuk mengembalikan perundingan ke jalurnya, menegakkan gencatan senjata, dan mendorong terciptanya perdamaian," ujar Mike Waltz kepada wartawan di Ruang Oval, bersama Presiden Donald Trump.
Mike Waltz mengatakan bahwa Trump telah "sangat tegas" kepada semua pihak bahwa pertempuran harus dihentikan.
Baca Juga: Presiden Donald Trump Hentikan Bantuan Militer AS Kepada Ukraina
"Kami akan menjalankan diplomasi perantara dan terus menggunakan kepemimpinan serta pengaruh yang kami miliki untuk membawa kedua pihak ke meja perundingan. Ini tidak akan mudah," tambahnya.
Waltz juga mengumumkan, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Mark Rutte akan datang ke AS pekan depan.
Pada 12 Februari, Trump mengadakan panggilan telepon selama satu setengah jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diikuti dengan pertemuan antara delegasi kedua negara di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada 18 Februari, untuk membahas normalisasi hubungan bilateral dan mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Sesali Pertengkaran dengan Donald Trump, Siap Berunding Lagi
Dalam upayanya mencapai kesepakatan damai, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa berurusan dengan Ukraina bukanlah hal yang mudah.
"Saya pikir kami berjalan dengan baik bersama Rusia, tetapi saat ini mereka sedang membombardir Ukraina habis-habisan, dan saya merasa, terus terang, lebih sulit untuk berurusan dengan Ukraina. Mereka tidak memiliki posisi tawar yang kuat," katanya.
Trump menambahkan, dalam hal mencapai kesepakatan akhir, mungkin lebih "mudah" bernegosiasi dengan Rusia, yang menurutnya "mengejutkan, karena mereka memiliki semua kartu truf."
Baca Juga: Departemen Pertahanan: AS Hentikan Semua Bantuan Militer ke Ukraina
Presiden AS itu kembali menegaskan keinginannya untuk menyelesaikan perang.