DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Mengapa Semakin Penting Agama Bagi Populasi di Suatu Negara, Semakin Tinggi Korupsi di Negara Itu?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dalam studi ini, Uji Korelasi Pearson menemukan angka -0.604. Ini menunjukkan hubungan negatif yang cukup kuat antara tingkat religiositas dan kebersihan pemerintahan. 

Semakin tinggi persentase populasi yang menganggap agama penting, semakin rendah kebersihan pemerintahah di negara itu. Atau, semakin tinggi prosentase penduduk di satu negara menganggap agama penting, semakin pemerintah negara itu korup!

Ini sungguh kesimpulan yang seolah aneh tapi nyata. Tapi data yang bicara.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Diperlukan Teori Baru Sosiologi Tentang Agama dan Spiritualitas di Era Artificial Intelligence?

Namun, apakah korelasi ini berlaku merata di semua kelompok negara? Untuk itu, kita membutuhkan analisis yang lebih dalam. 

Jika Korelasi Pearson membantu melihat hubungan dua variabel secara umum, One-Way ANOVA (Analysis of Variance) melihat data lebih detil lagi.

ANOVA memungkinkan kita untuk melihat apakah perbedaan antara kelompok-kelompok tertentu  itu signifikan secara statistik.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Perempuan Menjadi Nahkoda Kapalnya Sendiri, 89 Tahun NH Dini

ANOVA diperkenalkan oleh Ronald Fisher pada tahun 1920-an. Sejak saat itu, ia menjadi metode utama dalam berbagai eksperimen sosial dan ilmiah. 

Prinsipnya sederhana: membandingkan rata-rata beberapa kelompok untuk melihat apakah perbedaan di antara mereka cukup besar untuk dianggap lebih dari sekadar kebetulan.

Dalam studi ini, negara-negara dikelompokkan ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat religiositasnya: rendah, sedang, dan tinggi. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Peluncuran Buku Puisi Esai Negara Dalam Gerimis Puisi Karya Isti Nugroho

Hasil One-Way ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan di antara ketiga kelompok ini sangat signifikan secara statistik (p-value = 0.000).

Halaman:

Berita Terkait