DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Waksekjen Hipmi, Anthony Leong: Danantara Tonggak Baru Modernisasi Pengelolaan BUMN

image
Gedung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/YU/am.

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Wasekjen BPP Hipmi) Anthony Leong menilai bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara akan menjadi tonggak baru bagi modernisasi pengelolaan BUMN di Indonesia.

"Dengan dukungan dari pimpinan tertinggi dan minat kuat dari investor global, Danantara akan menjadi tonggak baru bagi modernisasi pengelolaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di Indonesia," kata Anthony Leong dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 23 Februari 2025.

Anthony Leong menyatakan bahwa pembentukan Danantara merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mereformasi dan meningkatkan kinerja BUMN melalui pendekatan manajemen modern.

Baca Juga: Sekjen BPP HIPMI Anggawira: Pengawasan Distribusi Elpiji 3 kg Perlu Libatkan Aparat Hukum

Menurut dia, strategi itu sejalan dengan praktik unggulan yang telah diterapkan oleh Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia. Sedangkan di China, pengelolaan BUMN sektor non-finansial yang dikendalikan oleh SASAC.

"Inisiatif ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) itu.

Dia mengaku bahwa pihaknya mendukung apa yang menjadi pilihan Presiden Prabowo Subianto dalam menentukan CEO dan eksekutif lainnya. "Yakin pasti adalah sosok yang kredibel, track record jelas dan kompeten," tutur Anthony.

Baca Juga: Prabowo Umumkan Peluncuran BPI Danantara Akan Digelar pada 24 Februari Mendatang

Di balik antusiasme tersebut, lanjutnya, terdapat beberapa faktor pendukung. Inovasi dalam sistem pengelolaan, adopsi teknologi mutakhir, serta penerapan best practice global menjadi nilai tambah yang signifikan. Secara internasional, terdapat beberapa model pengelolaan BUMN yang patut dicermati sebagai acuan.

Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) tersebut juga mengatakan bahwa perlu sumber daya manusia (SDM) profesional bukan hanya di top level, manajemen, tetapi juga perlu dikelola profesional.

Ia juga menekankan, bukan hanya unggul secara teknis dan memiliki integritas, tetapi juga harus ada visi strategis yang jelas.

Baca Juga: Seberapa Urgen Danantara Bagi Indonesia?

"Temasek menunjukkan bahwa sinergi antara kepemimpinan visioner dan pengelolaan profesional menghasilkan kinerja optimal. Jika dilakukan dengan baik akan membawa dampak positif jangka panjang,” ujar pakar digital itu.

Halaman:

Berita Terkait