DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Abu Khalid: Langit dan Bumi Menyaksikan 

image
llustrasi pejabat dan bawahan yang menjilatnya (Foto: Satrio)

ORBITINDONESIA.COM - Langit membiru sinarnya rata,
Bumi membisu meratap nyata,
Datang pejabat ia pun tata,
Serupa hamba tiada cela.

Mentari tinggi ia berseri,
Peluh menetes seakan murni,
Namun semua sekadar peri,
Menghias wajah mencari budi.

Angin bertiup menyapa pagi,
Burung berkicau merdu berseri,
Datang atasan ia berjanji,
Tiada lelah bekerja diri.

Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Tersesat di Jalan yang Benar

Petir menggelegar bumi bergetar,
Langit menangis hujan bertabur,
Saat tak tampak sang pemangku besar,
Dia menghilang tanpa teratur.

Gunung berbicara tak bersuara,
Samudra luas menyimpan lara,
Dia menjilat dengan sukarela,
Menanti sanjung dan mahkota.

Embun menyaksi dusta berkelindan,
Awan mengusap kepalsuan,
Bekerja hanya demi pujian,
Tanpa atasan, ia menghilang.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Tokoh Revolusioner yang Hidup Sendiri

Malam berbisik kepada fajar,
Bumi mengadu pada sang sadar,
Kelak terbuka topeng berpagar,
Langit menghakimimu dengan benar.

Februari 2025 ***

Berita Terkait