Puisi Ahmad Gusairi: Tersesat di Jalan yang Benar
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 03 Februari 2025 15:08 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Aku melangkah di jalan sunyi
di antara deretan kata yang menjulang
huruf-huruf berbisik dalam mimpi
tapi sunyi tak selalu malang
Pena menari di atas sepi
tinta mengalir bagai sungai tanpa muara
setiap kata bernafas sendiri
meski dunia menganggapnya fana
Aku menanam aksara di tanah tandus
menyiramnya dengan hujan makna
namun angin bertanya tanpa putus
“Untuk siapa kau berbicara?”
Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Rimba Beton
Lembaran kosong seperti cermin
memantulkan tanya yang tak usai
mengapa menulis di zaman hening
saat lidah lebih cepat dari pikir yang damai?
Huruf-huruf berpeluh di antara bising
menunggu sapa yang jarang datang
kadang kusangka aku tersesat sendiri
padahal jejakku menuntun terang
Buku-buku berdiri, seperti pohon tua
daunnya gugur tanpa yang membaca
namun aku tetap menulis saja
sebab kata tak butuh tepuk tangan semata
Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Roh di Tengah Ombak
Jika aku tersesat, biarlah di jalan ini
jalan yang sepi, tapi penuh nyala
karena di tiap kalimat yang kutinggalkan
ada jiwa yang mungkin tersadar dan terjaga
Toboali, Februari 2025
*Ahmad Gusairi, penulis puisi seorang pengajar yang tinggal Toboali, Bangka Selatan. ***