DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Layanan Listrik Hijau dari PT PLN Dinikmati 7.354 Pelanggan atau Naik 117 Persen di 2024

image
Arsip - PLTP Kamojang, Bandung, Jawa Barat atau EBT, penghasil listrik hijau. ANTARA/HO-PLN

ORBITINDONESIA.COM - Layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) atau listrik hijau dari BUMN PT PLN (Persero) dinikmati oleh 7.354 pelanggan atau tumbuh 117 persen pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, yang sebanyak 3.378 pelanggan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 27 Januari 2025 menyatakan, REC merupakan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau yang andal dan terjangkau.

Seiring perkembangan zaman, kata dia, permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih atau listrik hijau menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.

Baca Juga: PLN: Rasio Elektrifikasi di Tanah Papua Mencapai 97,53 Persen pada 2024

“Sebagai tulang punggung penyedia EBT nasional, PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit EBT kami melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan," ujar Darmawan.

REC adalah salah satu instrumen produk hijau inovasi PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. REC PLN memvalidasi bahwa produksi tenaga listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.

Darmawan mengatakan sejak diluncurkan pada 2020, penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan signifikan mencapai 10,99 terawatt hour (TWh) hingga tahun 2024. Dari total penjualan tersebut, 49 persen dicapai pada tahun 2024 atau sebesar 5,38 TWh, meningkat dibanding tahun 2023 yang sebesar 3,54 TWh atau mampu tumbuh 52 persen (yoy). Hal ini tidak lepas dari semakin tingginya minat pelanggan khususnya sektor bisnis dan industri terhadap REC.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Jual Emisi Karbon 273 ton CO2e kepada PT Sucofindo

Ia mengungkapkan bahwa pelanggan perusahaan seperti Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Klat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Sorini Agro Asia Corporindo, PT Smelting, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia menjadi penikmat REC terbesar dengan total kapasitas mencapai 2,81 TWh atau sekitar 52 persen dari total kapasitas yang digunakan pada tahun 2024.

Menurutnya, tingginya tren minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC pada tahun ini, diprediksi akan semakin meningkat di tahun berikutnya.

"Semakin banyak perusahaan besar, baik dari dalam dan luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya dengan REC PLN. Sehingga, kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh," kata dia.

Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tegaskan Diskon 50 Persen Tarif Listrik PT PLN Tidak Diperpanjang

Lebih lanjut, Darmawan memaparkan saat ini ada 8 pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC.

Halaman:

Berita Terkait