Aksi Mendebarkan Prajurit Wanita Membebaskan Sandera di "Dirty Angels"
- Penulis : Abriyanto
- Minggu, 05 Januari 2025 14:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Film "Dirty Angels" garapan sutradara Martin Campbell menyuguhkan adegan penuh aksi, mengikuti misi penyelamatan sandera yang dilakukan oleh sebuah tim rahasia beranggotakan tentara wanita.
Berlatar tempat di Afganistan, cerita film ini bermula ketika kelompok teroris menyerang sebuah sekolah dan menyekap sekelompok gadis pelajar untuk dijadikan sandera.
Seorang prajurit militer Amerika Serikat bernama Jake yang diperankan oleh Eva Green mendapat tugas untuk menyelamatkan para sandera, yakni pelajar-pelajar itu.
Baca Juga: Aktor Ryu Seung Ryong Akan ke Jakarta, Hadiri Penayangan Perdana Film "2nd Miracle in Cell No. 7"
Dengan menyamar sebagai tim medis, Jake berangkat ke Afganistan dan sesampainya di sana bergabung bersama timnya yang diisi oleh para prajurit wanita tangguh dengan keahlian yang berbeda-beda.
Dimulailah petualangan Jake dan timnya menyelinap ke markas teroris untuk menyelamatkan para pelajar yang disandera.
Berpengalaman menggarap film aksi seperti "James Bond Golden Eye", "Casino Royale", hingga "The Mask of Zorro", sang sutradara Martin Campbell menyuguhkan banyak adegan aksi yang intens dari awal film hingga akhir.
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Sangat Potensial untuk Alih Wahana ke Teater, Film, dan Karya Seni Lain
Adegan aksinya pun dieksekusi dengan baik dengan visual yang memukau dan dinamis serta efek-efek praktikal yang semakin menonjolkan intensitas baku tembak tim Jake dengan kelompok teroris.
Tidak sekadar menonjolkan aksi tembak-menembak, film ini juga menggali sisi moralitas dan prinsip yang dipegang teguh Jake yakni tidak meninggalkan rekannya di medan tempur.
Sisi moral prajurit Jake pada akhirnya menjadi potensi emosional dalam cerita yang berusaha ditonjolkan dalam film "Dirty Angels".
Baca Juga: Wow, Film "Pengantin Iblis" Akan Tayang Perdana di Bioskop pada 29 Januari 2025
Sayangnya, karena terlalu fokus pada adegan aksi sehingga alur cerita dalam film ini terasa biasa saja di mana potensi sisi moralitas dan emosional tersampaikan kurang sempurna. Alur cerita yang terlalu cepat dan intens juga mempengaruhi potensi narasi yang kurang maksimal dalam penyampaiannya.