Tokoh Pers Atmakusumah Astraatmadja Meninggal di Usia 86 Tahun
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 02 Januari 2025 16:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja (86 tahun) meninggal, Kamis 2 Januari 2025 siang di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta karena gagal ginjal.
"Mohon doa bagi ayah,” kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, kepada ANTARA, Kamis.
Rama berterima kasih kepada tim tenaga kesehatan yang memberi perawatan kepada ayahnya memakai alat terapi untuk melanjutkan fungsi ginjal.
Baca Juga: Dewan Persusuan Nasional Harap Pemerintahan Mendatang Lebih Perhatikan Peternak Sapi Perah Rakyat
Atmakusumah adalah ketua Dewan Pers periode 2000—2003, yang disebut pula Dewan Pers "independen" hasil Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dari Gerakan Reformasi.
Sebutan "independen" tersebut karena Dewan Pers pertama kalinya diketuai tokoh masyarakat. Sebelumnya, berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers (UU Pokok Pers) Dewan Pers notabene diketuai Menteri Penerangan Republik Indonesia.
Karier jurnalistik Atmakusumah bermula di usia 20-an tahun di harian Indonesia Raya medio 1950-an sampai tutup tahun 1958.
Atmakusumah bergabung kembali menjadi redaktur pelaksana saat harian Indonesia Raya yang terbit kembali pada tahun 1968 sampai dibredel pemerintah Orde Baru tahun 1974 dikaitkan dengan pemberitaan Malapetaka 15 Januari (Malari).
Ia sempat berkarier menjadi koresponden Pers Biro Indonesia (Press Indonesia Agency/PIA) 1960 yang melebur ke Kantor Berita ANTARA pada tahun 1962 ketika berkelana di benua eropa.
Ia menjadi ketua Serikat Sekerja ANTARA saat kembali ke Jakarta pada tahun 1966—1968.
Baca Juga: Survei Dewan Pers: Kalimantan Selatan Raih Indeks Kemerdekaan Pers Tertinggi pada 2024
Atmakusumah juga pernah menjadi komentator isu dalam dan luar negeri di RRI, Radio Australia (ABC) di Melbourne, Radio Jerman (Deutsche Welle), asisten pers dan spesialis di Layanan Informasi Amerika Serikat (United States Information Service/USIS, 1974—1992).
Semangat Atmakusumah dalam pendidikan jurnalistik dan hubungan masyarakat kian tercurahkan ketika mengajar sampai menjadi Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS, 1993—2002).
Sampai akhir hayatnya, ia masih tercatat mengasuh kanal "Atma Menjawab" seputar jurnalistik di laman lpds.or.id dikelola lembaga yang didirikan Dewan Pers pada tanggal 23 Juli 1988 itu.
Baca Juga: Ketua Dewan Pers Periode 2003-2010 Ichlasul Amal Meninggal
Ia juga penulis kolom di media massa cetak nasional dan internasional. Selain menulis, juga menyunting buku, termasuk Tahta UNtuk Rakyat yang mengisahkan Sultan Hamengku Buwono IX.
Melalui LPDS, ia pun menulis dan menyunting belasan buku mengenai dunia jurnalistik dan hubungan masyarakat.
Atmakusumah meraih Anugerah Ramon Magsaysay pada tanggal 31 Agustus 2000 untuk kategori jurnalisme, sastra, dan seni komunikasi kreatif di Manila, Filipina.
Ia juga menerima kartu pers nomor satu (Press Card Number One/PCNO) dari komunitas Hari Pers Nasional (HPN) 2010, Medali Emas Kemerdekaan Pers HPN 2011, dan Anugerah Pengabdian Sepanjang Hayat (Lifetime Achievement) Dewan Pers 2023.
Pak Atma, demikian sapaannya, lahir 20 Oktober 1938 di Labuan, Banten, dari keluarga Joenoes Astraatmadja yang pernah menjadi asisten wedana, wedana, dan pejabat bupati Bekasi.
Atmakusumah dikarunai tiga putra, Kresnahutama Astraatmadja alias Tamtam (produser film dan pendiri Pikser Indonesia Production di Jakarta), Rama Ardana Astraatmadja (produser film dan penyunting buku di Yogayakarta), dan Tri Laksmana Astraatmadja (doktor astrofisika partikel di Baltimore, Amerika Serikat). ***