Denny JA: Launching 37 Buku Puisi Esai Memberi Landasan Kukuh pada Angkatan Puisi Esai
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 18 Desember 2024 17:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Peluncuran 37 buku puisi esai pada Festival Puisi Esai Jakarta II tahun 2024 ini menunjukkan bahwa keberadaan Angkatan Puisi Esai memang kokoh dan didukung secara kuat oleh karya-karya para penulis yang masif. Hal itu dinyatakan oleh penggagas genre puisi esai, Denny JA.
Denny JA mengungkapkan arti penting peluncuran 37 buku puisi esai tersebut di sela-sela Festival Puisi Esai Jakarta II, pada 13-14 Desember 2024, di PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat.
Buku puisi esai yang diluncurkan di festival tersebut bukan cuma karya penulis Indonesia, tetapi juga beberapa buku karya penulis dari negara jiran Malaysia. Buku puisi esai itu juga ada yang menggunakan bahasa Inggris.
Di hari pertama festival itu, Denny JA menyerahkan secara simbolis buku puisi kepada Presiden Komunitas Puisi Esai ASEAN Datuk Jasni Maltani, disaksikan Ketua Panitia Festival Puisi Esai Jakarta II Fatin Hamama R. Syam. Sumbangan buku puisi esai juga diberikan kepada Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.
Panitia menyatakan, Festival Puisi Esai II tahun 2024 ini mampu menggaet generasi baru untuk menulis puisi esai mini. Sebanyak 37 buku puisi esai mini dari Aceh hingga Papua, dan luar negeri diluncurkan. Buku tersebut menghimpun 370 penulis kalangan generasi Z dan 37 orang kakak asuh.
Denny JA menjelaskan, kakak asuh adalah para sastrawan yang sudah lama terlibat dalam menulis puisi esai.
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Sudah masuk ASEAN, Mesir, Inggris, dan Lainnya
Di antaranya Fatin Hamama, Anwar Putra Bayu, Monica JR, Isbedy Stiawan ZS, D Kemalawati, Sastri Bakry, Isti Nugroho, Rita Orbaningrum, Nia Samsihono, Dhenok Kristianti, Gunoto Saparie, M. Thobroni, Hamri Manopo, Datuk Jasni Matlani.
Generasi awal puisi esai, tampak nama-nama yakni Agus R. Sarjono, Jamal D. Rahman, Joni Ariadinata, Ahmad Gaus. Selain nama baru dalam blantika puisi esai yang juga hadir, Gol A Gong, Okky Madasari, dan sebagainya.
Di antara 37 buku ini, Denny JA menggarisbawahi empat buku penting bagi Angkatan Puisi Esai. Empat buku ini mendokumentasikan gerakan puisi esai.
Baca Juga: Denny JA: AI Mempercepat Proses Kreatif Dalam Menulis Puisi Esai
“Empat buku ini memastikan gagasan, perjuangan, dan pencapaian puisi esai tidak hilang. Ia menjadi arsip berharga bagi generasi mendatang untuk memahami akar pemikiran yang memengaruhi gerakan puisi esai,” ungkap Denny JA.