DECEMBER 9, 2022
Nasional

Pengamat Politik Adi Prayitno: Gibran Tak Bisa Banyak Bermanuver Bila Gabung ke Partai Gerindra

image
Dokumentasi - Pengamat politik Adi Prayitno saat konferensi pers "Selamatkan Jokowi, Tolak Penundaan Pemilu" di Kantor DPP Projo, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022. ANTARA/Melalusa Susthira K.

ORBITINDONESIA.COM - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tak bisa banyak bermanuver bila bergabung ke Partai Gerindra.

Di Partai Gerindra, kata Adi Prayitno, sudah ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi Presiden RI.

"Posisi Gibran tak signifikan, tak bisa bermanuver banyak karena ada Prabowo yang jadi presiden," kata Adi Prayitno kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil Percaya Diri Menang Setelah Didukung Gibran Center

Adi lantas berkata, "Auranya (Gibran) ketutup Prabowo."

Sebaliknya, dia menilai sangat bagus bagi Gibran untuk bergabung ke Partai Golkar karena dapat lebih berakselerasi ketimbang bergabung ke Partai Gerindra.

"Di Golkar relatif masih bisa berakselerasi karena Golkar tak ada punya presiden atau wakil presiden. Dengan Gibran jadi anggota kehormatan Golkar, itu artinya Golkar punya wapres saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi Sekolah Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Dihilangkan

Selain itu, dia memandang baik pula jika mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Golkar lantaran dapat menjadi tempat bernaung bila mendapat serangan dari PDI Perjuangan.

"Bagi Jokowi, setidaknya ada back up jika terus-terusan digebuk PDI Perjuangan. Bisa jadi ke depan tensi bakal memanas PDI Perjuangan versus Golkar, dua partai yang sebenarnya sejak lama jadi musuh bebuyutan," katanya.

Termasuk, lanjut dia, bergabungnya Jokowi dan Gibran ke Partai Golkar dapat mendinamisasi hubungan politik yang terjalin dengan Partai Gerindra.

Baca Juga: Wapres Gibran Rakabuming Raka Serahkan Bantuan Pupuk Nonsubsidi kepada Kelompok Tani Jawa Tengah

"Karena apa pun Jokowi dan Gibran tentunya tak mau dipandang subordinat di bawah bayang-bayang Gerindra," kata dia.

Adi menambahkan bahwa Jokowi dan Gibran sendiri disebut-sebut sudah menjadi anggota kehormatan Partai Golkar, yang seolah mengonfirmasi gosip lama bahwa keduanya akan merapat ke partai berlambang pohon beringin tersebut.

Ia memandang posisi Jokowi dan Gibran menguat secara politik atas keanggotaan tersebut.

Baca Juga: Wapres Gibran Minta Perbaikan Kurikulum Olahraga Agar Bentuk Pola Hidup Sehat Anak

"Meski publik tak pernah tahu apa kewenangan anggota kehormatan itu nantinya, secara politik Jokowi dan Gibran sudah punya partai yang perolehan pileg-nya runner up," ucap dia.

Sebelumnya, Rabu, 4 Desember 2024, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Joko Widodo dan keluarganya sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih.

Hasto menjelaskan bahwa Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman presiden pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI).***

Halaman:

Berita Terkait