DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Kerusakan Lahan Pertanian Capai 869 Ha Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur

image
Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim), melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, mencatat kerusakan lahan pertanian dan perkebunan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencapai 869 hektare (ha).

"Kerusakan lahan ini terjadi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur, Sebast Sina Kleden di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 3 Desember 2024.

Ia menambahkan, komoditi pertanian dan perkebunan yang rusak karena material vulkanis di dua kecamatan Flores Timur tersebut seperti kacang, sorgum, ubi kayu, mete, cengkih, kelapa dan kakao.

Baca Juga: Musisi Andre Hehanussa Hibur Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur

"Kami sudah memperhitungkan di Kecamatan Wulanggitang 669 hektare, sedangkan Ile Bura 200 hektare lebih," ujarnya.

Ia menambahkan, sebanyak 11 desa di Kecamatan Wulanggitang yang terdampak erupsi yakni Desa Ojan Letu, Hewa, Pantai Oa, Wae Ula, Nawakote, Boru, Boru Kedang, Hokeng Jaya, Pululera, Nileknohing dan Klatanlo. Sementara sebanyak tujuh desa terdampak erupsi di Kecamatan Ile Bura yakni Desa Nobo, Riang Baring, Lewo Awang, Lewotobi, Nurabelen, Nobo, Riang Rita dan Dulipali.

"Potensi kehilangan lahan sekitar 1.476 hektare yang pasti tidak bisa menanam, pasti berdampak kepada penerimaan petani, kesiapan pangan tentu akan susah dalam tahun 2025," katanya.

Baca Juga: Posko Multimedia Disiapkan Bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur

Ia berharap para petani yang berada di radius aman terdampak erupsi dapat mempersiapkan lahan dalam musim hujan tahun ini dan pemerintah daerah telah menyediakan bantuan berupa benih jagung hibrida dan padi gogo.

"Kecuali di Desa Hewa dan lainnya normal masih bisa, tapi butuhkan benih sehingga kami bantu benih jagung dan padi gogo, kalau kita sudah pulih mungkin kita akan melihat lagi dengan mengembangkan tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran," katanya.

Pemerintah daerah, lanjut dia, akan memberikan bantuan pangan beras bagi warga terdampak erupsi pada Desember 2024 sehingga warga dapat memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Juga: Kodam Udayana Kirim Prajurit Bangun Hunian Sementara Bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Kami berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional melalui Bulog secara periodik nanti ada beras cadangan pemerintah yang kami tingkatkan dengan bantuan 10 kg beras per kepala keluarga, secara rutin itu kami lakukan," katanya.***

Berita Terkait