Isi Buku "Di Bawah Bendera Revolusi" Karya Bung Karno Masih Relevan Jika Melihat Indonesia Saat Ini
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 30 November 2024 07:32 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Melihat kondisi demokrasi dan politik kita saat ini, mendorong kita untuk ingat pada isi buku Di Bawah Bendera Revolusi karya Bung Karno
Apa yang diingatkan Bung Karno sekarang semua terjadi. Oligarki dan pengusaha politik yang bisnis utamanya kekuasaan masuk dalam sekali di sistem demokrasi kita.
Argumen Bung Karno tentang demokrasi liberal adalah kondisi rakyat yang belum siap. Bung Karno berpendapat bahwa rakyat Indonesia saat itu masih sangat miskin dan belum memiliki pendidikan politik yang memadai.
Sistem demokrasi liberal yang menitikberatkan pada kompetisi politik bebas dianggap akan lebih menguntungkan kelompok elite dan kapitalis daripada rakyat kecil.
Demokrasi liberal cenderung membuka jalan bagi oligarki politik, di mana kekuasaan terkonsentrasi pada segelintir elit yang memiliki kekayaan dan pengaruh. Bung Karno khawatir bahwa rakyat akan menjadi korban eksploitasi oleh kaum kapitalis politik yang mengejar kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Sebagai alternatif, Bung Karno mengusulkan Demokrasi Terpimpin, yang menitikberatkan pada musyawarah untuk mufakat dan peran pemimpin yang kuat untuk menjaga arah perjuangan revolusi Indonesia. Sistem ini diharapkan dapat mencegah konflik antarkelompok politik dan memastikan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama.
Relevansi buku ini: Pandangan Bung Karno dalam Di Bawah Bendera Revolusi menunjukkan keprihatinannya terhadap tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat itu, terutama soal kesenjangan sosial dan ancaman dominasi kapitalisme.
Meskipun buku ini ditulis dalam konteks zamannya, banyak ide-idenya masih relevan dalam diskusi politik Indonesia hari ini, terutama terkait dampak oligarki dalam sistem demokrasi modern.***