DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pemerintah China Minta AS Tidak Meragukan Niatnya untuk Berantas Peredaran Fentanil

image
Ilustrasi- Fentanil, obat asal China yang disalahgunakan (Foto: Ist)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China meminta Amerika Serikat (AS) tidak meragukan niatnya dalam pemberantasan peredaran fentanil, setelah pernyataan Donald Trump yang menyebut akan mengenakan tarif tambahan 10 persen atas produk Tiongkok terkait dengan perdagangan ilegal narkoba.

"Kami berharap AS tidak akan menganggap remeh niat baik China dan akan berupaya memastikan bahwa dinamika positif yang telah susah payah dicapai akan tetap ada dalam kerja sama antinarkoba," demikian disampaikan dalam laman Kementerian Luar Negeri China pada Selasa, 26 November 2024, yang dikutip ANTARA di Beijing.

Hal tersebut terkait dengan pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump di media sosial yang mengatakan bahwa ia "sudah banyak bicara dengan China tentang sejumlah besar obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, yang dikirim ke AS—tetapi tidak ada hasilnya... dan obat-obatan terlarang mengalir ke negara kita."

Baca Juga: Dokter Fitria Mahrunnisa Menjawab Mitos Penggunaan Blau untuk Mengobati Gondongan pada Anak

AS pun disebut akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen kepada China untuk semua impor China pada hari pertama Trump menjabat yaitu 20 Januari 2025.

Selain China, Trump mengatakan juga akan menetapkan tarif tinggi atas produk impor asal Kanada dan Meksiko yaitu sebesar 25 persen sebagai bentuk "hukuman" terhadap perdagangan ilegal narkoba, khususnya fentanil dan imigran gelap.

"China adalah salah satu negara paling keras di dunia dalam pemberantasan narkoba baik dalam hal kebijakan maupun implementasinya. Fentanil adalah masalah bagi AS," demikian ditulis dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga: Inilah Jenis Obat yang Sebabkan Tulang Cepat Keropos: Di Antaranya Obat Penenang

Atas dasar kemanusiaan, China disebut telah memberikan dukungan kepada tanggapan AS terhadap masalah tersebut.

"Sejak awal 2019, China secara resmi menjadwalkan semua zat terkait fentanil dan menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya. China telah melakukan kerja sama pemberantasan narkotika yang ekstensif dan mendalam dengan AS, yang sangat produktif, ini adalah fakta yang jelas untuk dilihat semua orang," ungkapnya.

China pun tetap siap untuk melanjutkan kerja sama pemberantasan narkotika dengan AS atas dasar kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati.

Baca Juga: Dokter Vireza Pratama: Inovasi Obat Dislipidemia Bantu Tangani Kolesterol Tinggi

Dalam pernyataannya, Trump menuding Beijing tidak mengambil tindakan cukup tegas untuk menghentikan aliran narkoba ke AS dari Meksiko.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait