DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Upayakan Pemulangan Manuskrip Keraton Yogyakarta dari Inggris

image
Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu malam, 23 November 2024. ANTARA/Luqman Hakim

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Kebudayaan Fadli Zon berjanji mengupayakan pemulangan manuskrip atau naskah kuno milik Keraton Yogyakarta yang hingga kini masih tersimpan di Inggris.

"Kita akan coba juga pengembalian manuskrip-manuskrip yang ada di Inggris yang mungkin dibawa pada zaman Raffles," ujar Fadli Zon di Yogyakarta, Sabtu malam, 23 November 2024.

Menurut Fadli Zon, manuskrip-manuskrip milik Keraton Yogyakarta dirampas oleh Thomas Stamford Raffles yang merupakan Letnan Gubernur di Jawa kala peristiwa penyerbuan Keraton oleh pasukan Inggris atau dikenal Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada 1812.

Baca Juga: Mengenal Keraton Kasepuhan Cirebon, Salah Satu Pusat Kebudayaan dan Keagamaan Tertua di Indonesia

"Kita akan usahakan, meskipun menurut Sultan HB X ada sekitar 170 naskah digitalnya sudah diberikan (oleh Inggris). Tapi memang jumlahnya (manuskrip asli) lebih banyak dari itu," kata dia.

Fadli menuturkan upaya pemulangan itu bakal ditempuh lewat jalur formal dengan menemui Pemerintah Inggris.

Menurut dia, sejauh ini belum ada upaya untuk membicarakan terkait pemulangan manuskrip itu secara formal.

Baca Juga: Naik Mobil Alphard Hitam, Presiden Jokowi Bertemu Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta

"Kita lihatlah nanti, kalau nanti ada kesempatan bertemu dengan Pemerintah Inggris kita akan sampaikan agar artefak-artefak termasuk manuskrip yang dibawa ketika itu dari Keraton Yogyakarta bisa dikembalikan ke Indonesia," kata dia.

Bagi Fadli, upaya pemulangan perlu dilakukan karena manuskrip tersebut merupakan hak milik bangsa Indonesia yang dibawa semasa penjajahan.

Saat ini, menurut dia, mulai banyak negara di dunia yang berusaha mengambil kembali artefak-artefak yang tersimpan di Inggris.

Baca Juga: Wamenaker Afriansyah Noor Peroleh Gelar Kehormatan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Dia mencontohkan, Mesir berusaha mengambil mumi-mumi mereka yang ada di berbagai tempat, begitu pula Yunani dengan partisi-partisi dari Parthenon yang ada di British Museum.

"Nanti kita lihat apa saja yang ada di British Museum dan juga di British Library. Sejauh ini yang kita tahu memang belum ada dari pihak Inggris itu mau mengembalikan. Tapi kita sendiri kan belum mencoba secara resmi, secara formal untuk bicara juga secara langsung," kata dia.

Adapun dengan Pemerintah Belanda, Fadli menyebut pengembalian artefak atau objek budaya lain milik Indonesia sudah berlangsung meski bertahap.

Baca Juga: Keraton Surakarta Bentangkan Bendera Merah Putih 1.000 Meter Memperingati Hari Sumpah Pemuda

"Sudah berlangsung, sudah dari sejak puluhan tahun yang lalu sebenarnya. Tapi artefaknya masih sedikit-sedikit. Semoga ke depan semakin banyak," ujar Menteri Kebudayaan.***

Berita Terkait