Salah satu Kejahatan Kerajaan Inggris Adalah Merampok Keraton Yogyakarta
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 September 2022 09:30 WIB
ORBITINDONESIA - Salah satu kejahatan Kerajaan Inggris yang tidak bisa kami lupakan adalah perampokan dan penjarahan yang mereka lakukan kepada Keraton Yogyakarta.
Pukul tiga dini hari, 20 Juni 1812 pasukan Inggris berhasil menerobos masuk keraton Kesultanan Yogyakarta setelah menghujani benteng keraton dengan meriam selama dua hari. Serangan itu terjadi di tengah konflik tak berkesudahan antara Sultan Sepuh (Hamengkubuwono II) dan Raden Mas Suroyo (Putra Mahkota, calon Hamengkubuwono III, Ayah Pangeran Diponegoro) dipimpin Mayor Jenderal Sir Rollo Gillespie atas perintah Letnan-Gubernur Jenderal Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles.
Setelah kejatuhan keraton Yogyakarta di tangan Inggris, terjadi perampokan kekayaan kesultanan maupun perampasan barang-barang milik pejabat keraton.
Baca Juga: Pada Akhirnya China Akan Dipaksa untuk Berperang dengan AS
Babad Bedha ing Ngayogyakarta, yang dikutip oleh Peter Carey dalam Kuasa Ramalan jilid 1 dan 2 menceritakan dengan sangat rinci tragedi perampokan.
Carey menyebut perampokan itu menyasar “barang rampasan intelektual yang sungguh tak ternilai harganya,” yang dimaksud Carey adalah karya-karya satra Jawa.
Para pangeran dikumpulkan di Wisma Residen, mereka dipaksa menyerahkan keris-keris pribadi yang bertahtahkan permata.
Para perempuan bangsawan dan pembantunya dilucuti perhiasannya; gelang, bros, dan kancing emas bertahtakan permata dirampas oleh para serdadu Inggris.
Baca Juga: Humor Politik: Seorang Ayah yang Mengetes Anaknya
Putri Ayu Wandan, istri Putra Mahkota dicopoti seluruh perhiasannya dan pakaian kebesarannya hingga tampil memelas.