Salah satu Kejahatan Kerajaan Inggris Adalah Merampok Keraton Yogyakarta
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 September 2022 09:30 WIB
Putri Kencono Wulan, istri Sultan Sepuh yang terkenal kaya raya, memiliki sejumlah besar permata dan sebongkah intan (konon sebesar jempol kaki laki-laki dewasa) menjadi incaran pejabat Inggris.
Raffles sendiri menjanjikan kepada prajuritnya imbalan 500 dolar Spanyol bagi yang menemukan permata, intan, dan perhiasan Sang Putri.
Setelah diintimidasi, Putri Kencono akhirnya menyerahkan sabuk berkantung yang berisi permata, cincin intan, dan perhiasan yang telah disembuyikan di dasar sumur.
Baca Juga: PA 212 Mau Geruduk Istana Imbas BBM Naik, Hanya Segelintir Manusia Kok Atas Nama Elemen Bangsa
Selama empat hari empat malam isi keraton di kuras oleh Inggris, pedati dan kuli panggul hilir mudik dari keraton ke kantor residen Inggris.
Berkotak-kotak wayang, gamelan, pusaka, senjata, dan terutama naskah-naskah sastra Jawa yang diwarisi penguasa Jawa sejak era Hindu-Buddha disapu habis.
Bahkan para Ipar Sultan Sepuh, adik-adik Putri Kencono Wulan juga didipaksa untuk menjadi kuli panggul, memikul barang jarahan dari keraton ke Wisma Residen.
Carey menyebut bahwa naskah-naskah sastra Hindu-Buddha itu menjadi incaran para perwira. Sir John Crawford, Residen Inggris di Yogyakarta menyimpan 45 naskah Jawa yang diambil dari perpustakaan keraton.
Baca Juga: Bikin Gol Kemenangan Persija Jakarta, Krmencik: Untuk Fans Terbaik
Raffles mengambil 55 naskah yang merupakan naskha-naskah inti sastra Jawa dan Nusantara. Setelah Raffles mati, Lady Sophia Raffles menyerahkan naskah-naskah tersebut di Royal Asiatic Society.