Respon Tudingan Hacker Bjorka Partai Berkarya Bantah Ketua Umumnya Adalah Pembunuh Munir
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 12 September 2022 12:15 WIB
ORBITINDONESIA- Ketua Umum Partai Berkarya mendapat tudingan serius dari hacker Bjorka, di mana Muchdi Purwopranjono diduga terlibat dan sebagai pelaku utama dari pembunuhan aktivis Munir.
Jika tudingan ini benar maka Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai ketua umum Partai Berkarya mempunyai catatan pelanggaran HAM yang serius.
Bahkan dalam rekam jejak karir militernya Muchdi Purwopranjono juga diduga terlibat dalam penculikan aktivis mahasiswa di tahun 1997 dan 1998.
Merespon tuduhan ini Sekjen Partai Berkarya mengeluarkan pendapatnya dalam video yang beredar dan membantah tuduhan ini.
Baca Juga: Profil dan Rekam Jejak Muchdi Purwopranjono Mantan Kepala BIN Diduga Pelaku Utama Pembunuhan Munir
“Isu Munir ini selalu muncul jelang Pemilu, dan pada dasarnya kasus ini sudah berlangsung kurang lebih 18 tahun. Dan sudah ada yang diproses secara hukum,” sebut Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang.
Dia mengatakan jika isu pembunuhan Munir ini adalah isu yang muncul setiap kali datangnya Pemilu. Dan kali ini mengarah pada Ketua Umum Partainya.
Badaruddin juga menyebut pihak-pihak terkait pembunuhan Munir sudah diproses secara hukum dan Muchdi terbukti tidak bersalah.
Baca Juga: Hacker Bjorka Bongkar Identitas Pembunuh Aktivis HAM Munir selama 18 Tahun Tidak Terungkap, Siapakah Dia?
“Dan pak Muchdi saat itu juga ikut diproses dan terbukti tidak ada bukti yang melibatkan beliau, sehingga beliau bebas dari kasus tersebut,” lanjutnya.
Berikutnya Badaruddin juga merespon nama Hacker Bjorka yang saat ini juga menjadi perbincangan dan yang menjadi sumber datangnya tuduhan yang mengarah pada Ketum Partai mereka.
“Bagi kami Partai Berkarya tidak ada hubungannya dengan isu yang dibawa oleh peretas tersebut. Karena Partai Berkarya baru muncul 6 tahun lalu sedangkan kasus Munir sudah berlangsung selama 18 tahun,” sebut Badaruddin.
Dan diapun sekali lagi menegaskan jika Ketum Partainya tidak terlibat dengan kasus ini dan tidak pernah membawa masalah tersebut ke internal Partai.***