Prof Pitoyo Peter Hartono: Kesebelasan Jepang, Soft Power yang Menang Dalam Kekalahan
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 16 November 2024 02:25 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pertandingan Indonesia vs Jepang di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 akhirnya dimenangkan Tim Samurai Biru. Dengan hasil ini, Jepang kokoh di puncak klasemen Grup C dengan poin 13. Sedangkan posisi Indonesia ada di juru kunci dengan poin 3.
Tulisan tentang timnas Jepang ini bukan untuk bahan marah atau sedih, tetapi sebagai sarana belajar, introspeksi, dan mengembangkan diri. Indonesia bisa belajar banyak dari Jepang dalam hal menerima kekalahan dengan sikap mental positif.
Ini adalah tulisan dari Prof. Pitoyo Peter Hartono tentang timnas Jepang yang sangat menginspirasi. Tulisan yang beredar di medsos ini perluy disebarluaskan karena mengandung muatan budaya luhur, etika mulia, budaya yang tinggi dan sportivitas total.
Baca Juga: Pelatih Shin Tae Yong Pastikan Kevin Diks Bertanding Melawan Jepang
Berikut petikan tulisan Prof. Pitoyo Hartono:
Kesebelasan Jepang menelan kekalahan yang menyesakkan di Piala Dunia di babak 16 besar. Target mereka adalah delapan besar, jadi target ini tak tercapai.
Setelah mengalahkan dua tim raksasa, Jerman dan Spanyol, mereka dikalahkan oleh Kroasia dalam pertandingan yang fair. Kalah adalah kalah. Jepang tidak mengeluarkan satu patah kata pun untuk beralasan.
Baca Juga: Kemenhan: Kemitraan Indonesia - Jepang di Bidang Pertahanan Keamanam Akan Terus Menguat
Yang pertama keluar dari mulut para pemain dan pelatih mereka, Hajime Moriasu adalah terima kasih untuk pendukung mereka dan penyelenggara. Moriasu membungkuk dalam-dalam di hadapan pendukungnya.
Yang tidak banyak diketahui orang, dia kembali ke lapangan sejam setelah pertandingan berakhir. Waktu hampir tidak ada media peliput, dia sekali lagi membungkuk dalam-dalam di dalam stadion yang hampir kosong. Kali ini untuk menunjukkan rasa terima kasihnya dan kerendahan hatinya pada tempat pertandingan tersebut.
Tim Jepang memang kalah, tapi mereka tetap melakukan rutinitas mereka. Membersihkan kamar ganti sebersih-bersihnya. Melipat origami berbentuk suruh, semacam burung bangau yang dipercaya membawa keberuntungan
Menulis kata terima kasih kali ini dalam bahasa Arab dan meninggalkan kamar ganti itu dengan sunyi. Pendukung kesebelasan Jepang pun sama. Mereka membersihkan stadion. Bukan hanya area sekitar mereka duduk. Banyak yang melakukan ini sambil menangis. Mereka melakukan ini bukan karena ingin diliput.