ORBITINDONESIA.COM - Salah satu kelemahan sumber daya manusia Indonesia adalah lemahnya daya literasi, budaya baca dan menulis.

Kelemahan ini tidak muncul tiba-tiba, tetapi memang ada proses budaya dan pendidikan yang tidak mendukung ke arah peningkatan daya literasi, budaya baca dan menulis tersebut.

Untuk mengatasi hal itu, pengembangan daya literasi, budaya baca dan menulis harus ditumbuhkembangkan sejak usia sedini mungkin dan usia remaja. Hal inilah yang diterapkan pada pelajar SMPN 1 Pulau Besar, yang meluncurkan buku antologi puisi.

Baca Juga: Pemerintah Libatkan Pendeta untuk Literasi Digital Anak Muda di Nusa Tenggara Timur

Para  pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pulau Besar, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan menerbitkan buku antologi puisi yang berjudul Mimpi untuk Orang Tuaku.

Dalam buku yang diterbitkan tahun 2024 ini, terdapat 96 puisi yang ditulis oleh 67 pelajar SMPN 1 Pulau Besar.

Menurut guru pembimbing pelajar SMPN 1 Pulau Besar, Bunga Siti Masitoh para pelajar SMPN 1 Pulau Besar menulis puisi itu selama rentan waktu 1 minggu.

Baca Juga: Gol A Gong, Duta Baca Indonesia Nyalakan Temu Literasi Bangka Selatan 

"Sekolah bekerja sama dengan mahasiswa KKN UGM tahun 2024 di Pulau Besar untuk memberikan pelatihan menulis Puisi," cerita Bunga Siti Masitoh yang nama penanya Bunga Azzahra, 11 November 2024.

Selanjutnya hasil tulisan mereka dilombakan dan dijadikan antologi puisi.

"Harapan saya sebagai guru bahasa Indonesia, dengan terbitnya buku perdana hasil karya siswa SMPN 1 Pulau Besar ini, nantinya dapat meningkatkan kembali minat para siswa untuk  gemar membaca dan menulis," ujar Bunga Siti Masitoh.

Baca Juga: Anwar Jimpe Rachman: Tanahindie di Usia 25 Tahun Telah Jadi Pionir Komunitas Literasi di Sulawesi Selatan

Menurut catatan, ini adalah buku kedua yang diterbitkan pelajar SMP Negeri di Kabupaten Bangka Selatan.***