DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Jurnalis Sputnik, Artyom Chibarov: AI Hanya Alat Bantu Pembuatan Konten, Bukan Faktor Utama

image
Tangkapan layar - Jurnalis kantor berita Sputnik, Artyom Chibarov, menyampaikan paparan mengenai penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam konten berita, dalam lokakarya yang diikuti secara daring dari Jakarta, Senin, 11 November 2024. (ANTARA/Yashinta Difa)

ORBITINDONESIA.COM - Jurnalis kantor berita Sputnik, Artyom Chibarov, berpendapat kecerdasan buatan (AI) harus dilihat sebagai alat bantu pembuatan berbagai konten berita dan bukan faktor utama.

“Penting untuk diingat bahwa kecerdasan buatan merupakan alat bantu dan bukan yang utama,” kata Artyom Chibarov dalam lokakarya mengenai pro dan kontra penggunaan AI dalam konten berita, yang diselenggarakan OIC News Agencies bekerjasama dengan Sputnik pada Senin, 11 November 2024.

Konten-konten berita yang dihasilkan AI menggunakan algoritma dan teknik pembelajaran berbasis mesin, menurut Artyom Chibarov, harus tetap dilakukan di bawah pengawasan dan kendali manusia.

Baca Juga: Denny JA: Kecerdasan Buatan Mendukung Kreativitas dan Pemberdayaan Siswa SMK 8 Padang

Karena itu, Chibarov menegaskan pentingnya pemberlakuan aturan dan batasan oleh setiap negara dalam penggunaan AI dalam industri media.

“Secara umum, masalah pembatasan konten yang dihasilkan AI bersifat khusus dan unik untuk setiap negara dan untuk setiap pemerintah,” ujarnya.

Pernyataan Chibarov, yang mengaku sering memanfaatkan AI dalam pekerjaannya sehari-hari sebagai wartawan, sekaligus menjawab kekhawatiran banyak pihak mengenai keberadaan AI yang dianggap bisa menggantikan banyak pekerja di sektor media.

Baca Juga: Google Cloud Minta Masyarakat Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Melawan Serangan Siber

Menurut dia, teknologi AI justru menyediakan ruang yang sangat besar untuk mengakomodasi kreativitas dan ide-ide baru dalam pendekatan kerja di industri media.

Ia menyebut salah satu contohnya yakni penciptaan penyiar berita berbasis AI, atau para pembawa acara berita yang mendigitalkan diri mereka dalam bentuk AI.

“Sejumlah besar konten baru dan cara-cara baru untuk menyajikan konten ini dapat membantu jika digunakan dengan benar, tidak hanya untuk membuat berita menjadi lebih menarik bagi audiens, pembaca, dan bagi pengikut (media sosial) Anda, tetapi juga Untuk meningkatkan jumlah audiens dari media baru yang inovatif tersebut,” ujar Chibarov.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Pengaruhi Kemajuan Transaksi Aset Kripto dan Teknologi Blockchain

Lokakarya berjudul “Advantages and disadvantages of artificial intelegence in the creation of news content” bertujuan untuk menyoroti pentingnya manfaat AI, serta cara penggunaannya saat ini untuk para jurnalis.

“Kecerdasan buatan menuntut kita yang bekerja di bidang media dan pers untuk beradaptasi, sehingga kita bisa menggunakan kecerdasan buatan dalam pekerjaan dan kebijakan, serta cara kita berperilaku sebagai jurnalis,” kata Direktur Jenderal OIC News Agencies, Mohammed bin Abdurabbuh Al-Yami, dalam sambutannya.***

 

Berita Terkait