Kunjungan Presiden Prabowo ke China Hasilkan Investasi dan Tegaskan Sikap Politik RI
- Penulis : Maulana
- Senin, 11 November 2024 12:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China pada 8-10 November 2024 telah menghasilkan sejumlah hasil konkret, baik bidang ekonomi dan bisnis maupun juga politik luar negeri.
Selama kunjungan tiga hari di China, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (National People Congress atau NPC) Zhao Leji.
Presiden Prabowo juga menghadiri pertemuan forum bisnis Indonesia-China yang diselenggarakan di Hotel Peninsula, Beijing. Forum tersebut mempertemukan pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan para pengusaha China.
Baca Juga: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Donald Trump Melalui Akun X
Berikut poin-poin penting hasil kunjungan Prabowo di China:
1. Mendatangkan Investasi 10,07 miliar dolar AS
Kunjungan Presiden Prabowo ke China berhasil mendatangkan investasi ke Indonesia sebesar 10,07 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 157,64 triliun. Kerja sama itu dilakukan antarpengusaha dari kedua negara.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Banyaknya Undangan Lawatan ke Luar Negeri Bukti Indonesia Dihormati Banyak Pihak
Para pengusaha menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama yang sejalan dengan program prioritas pemerintah, antara lain di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta di bidang pemajuan sains dan teknologi.
2. Tujuh Kesepakatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-China.
Disaksikan oleh Prabowo dan Xi Jinping, Indonesia dan China juga menandatangani tujuh kesepakatan kerja sama bilateral. Prosesi penandatangan digelar di salah satu ruangan di Balai Besar Rakyat Beijing, pada Sabtu.
Baca Juga: Menanti Aksi Nyata Komitmen Presiden Prabowo "Menghabisi" Korupsi
Adapun kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China yang ditandatangani adalah:
1. Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke China;
2. Pedoman Kerja Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan;
3. Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru;
4. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral;
5. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Mineral Hijau;
6. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air; dan
7. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian.
3. Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis
Di luar tujuh kesepakatan bilateral dan investasi bisnis 10,07 miliar dolar AS itu, pemerintahan China juga sepakat untuk mendukung pendanaan program makan bergizi gratis.
Baca Juga: Warga Indonesia di Beijing Menyambut Hangat dan Bersemangat Kedatangan Presiden Prabowo Subianto
Kedua negara dalam hal ini menyepakati pendanaan "Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia".
Kesepakatan itu dibacakan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa China yang akan mendukung program Indonesia ini telah lebih dulu melaksanakan program tersebut untuk rakyat mereka.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Perusahaan Indonesia dan China Akan Teken Kontrak 10 Miliar Dolar AS
"Ya mereka (pemerintah Tiongkok) akan 'men-support' karena mereka juga sudah melaksanakan makan bergizi di sini," kata Airlangga kepada wartawan di Beijing, Minggu, 10 November 2024.
4. Pedoman Kerja Sama Kelautan untuk Kesejahteraan Masyarakat RI
Dalam tujuh kesepakatan kerja sama tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menandatangani pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Han Jun.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Indonesia Ingin Belajar Cara China Mengentaskan Kemiskinan
Penandatanganan TCG menjadi bagian dari "Implementing Arrangement" yang sebelumnya sudah ditandatangani kedua belah pihak pada awal September tahun lalu.
Di dalam pedoman ini berisi poin kolaborasi untuk memastikan pemenuhan kesejahteraan pekerja perikanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitar daerah penangkapan ikan dengan peningkatan sektor hilirisasi hasil perikanan.
TCG mencakup 12 bagian pengaturan kerja sama Indonesia-China, di antaranya mengenai perusahaan patungan, kapal hingga kuota penangkapan ikan.
Baca Juga: Wow, Presiden Xi Jinping Tegaskan Dukungan China pada Pemerintahan Prabowo
Sedangkan ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan meliputi bidang perikanan tangkap dan pengolahan produk perikanan sesuai ketentuan hukum di Indonesia.
Di dalamnya juga mencakup perjanjian terkait pembangunan fasilitas perikanan di darat, termasuk pelabuhan perikanan, pertukaran keterampilan, pelatihan, dan data relevan terkait sektor perikanan.
Menteri KKP juga menyebut TCG merupakan perjanjian strategis untuk membangun ketahanan pangan serta dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan negara bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Berterima Kasih pada Xi Jinping Atas Investasi China di Indonesia
5. Penegasan Sikap Politik Luar Negeri Indonesia
Presiden Prabowo di China menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia-China dipastikan tidak mengubah sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indonesia berkomitmen untuk tidak berpihak dan berkolaborasi dengan semua kekuatan di dunia.
Dalam acara forum bisnis Indonesia-China, Presiden Prabowo mengatakan, Indonesia memandang China bukan hanya sebagai negara adikuasa, melainkan juga berperadaban besar.
Baca Juga: Pemerintah China Dukung Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Dengan Sepakati Pendanaan
"Saya melaksanakan pertemuan-pertemuan yang baik dengan presiden Anda dan pemerintahan Anda. Kita berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah dari kolaborasi dan sinergi kita di berbagai sektor. Sektor pendidikan, bisnis, industri, kolaborasi antar pelaku usaha,” kata Prabowo di forum tersebut.
"Dan kita sangat optimistis dan 'bullish' untuk prospek ini, dan kita menilai bahwa kolaborasi antara kedua negara ini akan menjadi faktor untuk stabilkan dan menaikkan atmosfer kerja sama di kawasan," lanjutnya.
Prabowo melanjutkan bahwa secara keseluruhan kerja sama antara Indonesia-China ini memberikan contoh ke dunia bahwa di era modern ini kolaborasi adalah jalan yang tepat ditempuh untuk mencapai perdamaian.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Tinggalkan China Menuju Washington AS
"Kolaborasi, bukan konfrontasi, adalah jalan untuk perdamaian. Indonesia sangat jelas, kita selalu non-align (tidak memihak). Kita selalu menghormati semua kekuatan besar di dunia," ujar Prabowo.***