DECEMBER 9, 2022
Internasional

Paviliun Indonesia Dapat Respons Positif dari Pengunjung Taiwan Hardware Show di Taipei

image
Ilustrasi Paviliun Indonesia dan KDEI Taipei. (cc) (cc/)

ORBITINDONESIA.COM - Paviliun Indonesia yang melibatkan empat perusahaan terkemuka mendapat respons positif dari para pengunjung dan pesertaTaiwan Hardware Show (THS) dan International Metal Technology (IMT) yang berlangsung di Nangang Exhibition Center Hall 2, Taipei pada 23-25 Oktober 2024.

Klaim tentang respons positif yang diterima Paviliun Indonesia itu disampaikan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dalam pernyataan persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024.

Diskusi antara Kepala KDEI Taipei Arif Sulistyo, yang menghadiri upacara pembukaan pameran tersebut dengan perwakilan industri di Paviliun Indonesia itu juga membuka peluang kolaborasi dan investasi baru.

Baca Juga: Pemilu 2024: KPU Telusuri Dugaan Surat Suara Tercoblos Lebih Dulu di Taipei, Taiwan

Menurut pernyataan pers KDEI Taipei itu, produk-produk yang dipamerkan di Paviliun Indonesia itu tidak hanya menarik perhatian banyak pihak tetapi juga membuka peluang  kontrak bisnis serta kemitraan yang lebih kuat dalam jangka panjang.

Keempat perusahaan yang produk-produknya mengisi Paviliun Indonesia selama berlangsungnya pameran adalah PT. Peroni Karya Sentra, PT. Bumi Cahaya Unggul, PT. Gisma Cipta Sukses, dan PT. Cheil Abrasive Indonesia.

Empat asosiasi industri, seperti AIPSI, GAMMA, ASIMPI, dan APLINDO, turut mempromosikan potensi industri Indonesia pada kegiatan tersebut.

Baca Juga: Ribuan Orang Dari Berbagai Kebangsaan Kunjungi Kartini Taiwan Music Festival di Taipei City Mall Plaza 12

Pada upacara pembukaan, Direktur Eksekutif Kaigo Alexander Keim mengapresiasi partisipasi Indonesia yang bersanding dengan negara-negara besar seperti Jepang, Amerika Serikat dan Republik Ceko.

Keikutsertaan Indonesia di THS dan IMT itu dianggap penting untuk memperkuat hubungan dagang internasional di sektor perangkat keras dan teknologi metal, terutama mengingat pertumbuhan pesat industri stainless steel dan nikel di Indonesia.***

Berita Terkait