Raja Charles III Ingin Tiru Cara Ibunya Melayani Rakyat Inggris
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 September 2022 11:06 WIB
ORBITINDONESIA - Meninggalnya Ratu Elizabeth II rupanya menjadi kehilangan besar bagi Pangeran Charles, yang saat ini didaulat menjadi Raja Charles III.
Dilansir OrbitIndonesia dari Reuters, Sabtu, 10 September 2022, Raja Charles III mengatakan bahwa dia merasakan kehilangan yang tak terkira.
Baca Juga: Hasil FP1 Grand Prix Italia : Ferrari Dominan
Dalam pidato pertamanya kepada bangsa Inggris, Raja Charles III memberikan penghormatan kepada ibunya atas pengabdiannya selama ini kepada keluarga dan juga kepada semua orang yang setia kepadanya.
"Ratu Elizabeth adalah kehidupan yang dijalani dengan baik, sebuah janji dengan takdir yang ditepati dan kami sangat berduka atas kematiannya," kata Charles dalam pidatonya yang dia sampaikan dari Istana Buckingham.
Baca Juga: Paddock F1 Mengheningkan Cipta untuk Mendiang Ratu Elizabeth II
Kepada rakyat Inggris, Charles mengatakan bahwa dirinya siap memperbaharui janji pelayanan seumur hidup sang Ratu kepada bangsa Inggris.
"Janji pelayanan seumur hidup itu saya perbarui kepada Anda semua hari ini," tuturnya.
Raja Charles III yang berusia 73 tahun juga mengatakan, janji setia sang Ratu untuk melayani rakyat merupakan lebih sekedar janji.
Baca Juga: Mom, Terapkan Sikap Disiplin Sejak Dini Pada Anak , Agar Tidak Menyesal Saat Dewasa
"Itu lebih dari sebuah janji, itu adalah komitmen pribadi yang mendalam yang mendefinisikan seluruh hidupnya. Dia berkorban untuk tugas," ujarnya.
Karena itu, Charles juga ingin meniru sang Ratu dalam melayani rakyat.
"Di mana pun Anda tinggal di Inggris, atau di wilayah manapun di seluruh dunia, dan apa pun latar belakang atau kepercayaan Anda, saya akan berusaha melayani Anda dengan kesetiaan, rasa hormat, dan cinta, seperti yang saya lakukan sepanjang hidup saya," ucapnya.
Baca Juga: Grup Idol STAYC Datang dan Sapa Fans Indonesia di TV Show, Tampil Memukau
Pada Sabtu, Charles akan secara resmi diproklamasikan sebagai raja pada pertemuan Dewan Aksesi yang diadakan di Istana St James diikuti oleh proklamasi di seluruh negara dalam pertunjukan kemegahan dan upacara tradisional Inggris.***