DECEMBER 9, 2022
Internasional

Iran Tuduh AS Terlibat Langsung Rencana Serangan Israel dengan Senjata Canggih

image
Misi Iran untuk PBB pada Senin, 21 Oktober 2024 menyampaikan kekhawatiran serius terkait keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam kemungkinan serangan militer Israel terhadap Iran, dan menuduh Washington terlibat "secara langsung." Iran mengungkapkan kekhawatiran itu melalui sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan presiden Dewan Keamanan terkait pernyataan terbaru Presiden AS Joe Biden, yang mengaku mengetahui rencana Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Misi Iran untuk PBB pada Senin, 21 Oktober 2024 menyampaikan kekhawatiran serius terkait keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam kemungkinan serangan militer Israel terhadap Iran, dan menuduh Washington terlibat "secara langsung."

Iran mengungkapkan kekhawatiran itu melalui sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan presiden Dewan Keamanan terkait pernyataan terbaru Presiden AS Joe Biden, yang mengaku mengetahui rencana Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran.

"Pernyataan provokatif ini sangat mengkhawatirkan, karena menunjukkan adanya persetujuan terselubung dan dukungan eksplisit dari Amerika Serikat terhadap agresi militer Israel yang tidak sah terhadap Iran," demikian isi surat tersebut, menekankan bahwa retorika semacam itu merusak klaim berulang Washington yang mendukung "penurunan ketegangan di Timur Tengah."

Baca Juga: Menlu Iran Abbas Araghchi: AS Membahayakan Pasukannya dengan Mengirim Mereka Membantu Rezim Israel

Surat tersebut mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, pada 18 Oktober di X, di mana ia memperingatkan: "Siapa pun yang memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang 'bagaimana dan kapan Israel akan menyerang Iran', dan/atau memberikan dukungan dan sarana untuk tindakan bodoh tersebut, seharusnya bertanggung jawab atas segala kemungkinan korban."

Iran menuduh AS terlibat "melalui penyediaan keahlian teknis dan senjata canggih, termasuk sistem pertahanan udara yang mutakhir, kepada Israel." Misi Iran menyalahkan Washington atas keterlibatan "dalam agresi Israel terhadap Iran dan segala akibatnya."

"Dalam hal ini, AS juga sudah terlibat dalam kejahatan perang dan kampanye genosida yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil di Gaza dan Lebanon," tambah surat itu.

Baca Juga: Josep Borrell: Keamanan Uni Eropa Dalam Bahaya Bila Israel Serang Fasilitas Nuklir dan Minyak Iran

Surat tersebut juga meminta Dewan Keamanan untuk mengutuk AS atas apa yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional, serta menuntut agar AS, sebagai anggota tetap dewan, "memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional dan Piagam PBB."

Dokumen-dokumen tertanggal 15 dan 16 Oktober mulai beredar pada Jumat (18/10) setelah Middle East Spectator membagikannya di Telegram. Menurut laporan, kebocoran ini berasal dari dalam komunitas intelijen AS.

Salah satu dokumen yang diduga disusun oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional Departemen Pertahanan, menunjukkan bahwa rencana Israel termasuk relokasi amunisi.

Baca Juga: Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Menlu Iran Abbas Araghchi Bertemu Bahas Situasi Timur Tengah

"Angkatan Udara Israel melanjutkan penanganan rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM), mengoperasikan UAV yang dilindungi, dan melakukan latihan dengan kekuatan besar kedua dari tanggal 15 hingga Oktober 2024, menurut analisis citra," demikian bunyi dokumen tersebut.

Dokumen itu juga mencatat bahwa sejak 8 Oktober, Angkatan Udara Israel telah menangani setidaknya 16 ALBM Golden Horizon dan lebih dari 40 ALBM IS02 (Rocks). Dokumen itu menyatakan penanganan ALBM berlanjut di Pangkalan Udara Hatzerim hingga 16 Oktober.

Dokumen lain yang diduga berasal dari Badan Keamanan Nasional, merinci latihan Angkatan Udara Israel yang melibatkan rudal udara-ke-permukaan, yang diperkirakan sebagai persiapan untuk serangan terhadap Iran.

Baca Juga: Baku Tembak dan Saling Serang Pecah Antara Pasukan AS dan Kelompok Pro-Iran di Suriah

Pertukaran serangan antara Tel Aviv dan Teheran meningkat tahun ini setelah Israel mengebom Kedutaan Iran di Suriah pada 1 April, menewaskan pejabat militer senior.

Iran merespons serangan itu dua minggu kemudian dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel.***

Berita Terkait