DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ribuan Orang Berunjuk Rasa Dukung Palestina di Australia Jelang Setahun Genosida oleh Israel di Gaza

image
Ribuan demonstran pro-Palestina turun ke jalan-jalan di Australia pada Minggu, 6 Oktober 2024 guna memprotes serangan brutal yang terus dilakukan oleh pasukan Israel di Gaza dan Lebanon, menjelang peringatan satu tahun perang genosida Israel di Gaza. /ANTARA/Anadolu/py

Ketegangan Meningkat

Setidaknya satu orang ditangkap dalam aksi di Sydney karena membawa bendera Israel dengan simbol swastika di tengahnya, bukan Bintang Daud.

Orang tersebut diperkirakan akan didakwa pada hari Minggu ini.

Baca Juga: Australia Pertimbangkan Usulkan Undang-undang Baru untuk Tindak Keras Disinformasi di Media Sosial

Ketegangan meningkat di Swanston Street, Melbourne, di tengah kehadiran polisi yang kuat, setelah seorang anggota komunitas Yahudi Melbourne dikeluarkan dari aksi pro-Palestina oleh petugas polisi, yang mengatakan bahwa orang tersebut sengaja memprovokasi para pengunjuk rasa.

Sementara itu, sekelompok kecil demonstran pendukung Israel memasang foto-foto di Rundle Mall, Adelaide, yang mereka klaim sebagai sandera perang.

Di Southbank, Melbourne, ratusan orang Yahudi berkumpul untuk memperingati ulang tahun serangan pada 7 Oktober.

Baca Juga: Ilmuwan Australia Mengembangkan Ujicoba Pemeriksaan Kanker Terbaru, Hanya Butuh Waktu Beberapa Detik

Aksi ini juga dihadiri oleh beberapa anggota komunitas Iran, yang mengibarkan bendera Iran pra-Revolusi bersama dengan bendera Israel.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.

Sejak itu, lebih dari 41.800 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 96.900 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Kunjungan Lembaga Australia-Indonesia Pada September 2024 Perkuat Hubungan Kedua Negara

Serangan Israel juga telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait