Kementerian Kesehatan: Serangan Baru Israel di Lebanon Tewaskan 63 Orang dan Lukai Puluhan Lainnya
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 01 Oktober 2024 05:53 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sedikitnya 63 orang tewas dan 92 lainnya luka-luka dalam gelombang serangan udara baru Israel yang menargetkan banyak wilayah di Lebanon selatan dan timur pada Senin, 30 September 2024, kata Kementerian Kesehatan.
Pernyataan kementerian menyebutkan bahwa sedikitnya 45 orang kehilangan nyawa mereka dan 70 lainnya luka-luka dalam serangan udara mematikan Israel di Kota Ain Ed Delb, timur Sidon di Lebanon selatan pada Minggu, 29 September 2024.
Pihak berwenang Lebanon sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas dalam serangan yang sama mencapai 24 orang.
Kementerian itu menyatakan bahwa 12 orang lainnya tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di wilayah selatan Hermel.
Enam petugas medis juga tewas dan empat lainnya luka-luka ketika jet tempur Israel menyerang pusat pertahanan sipil di Kota Sohmor di Lembah Bekaa bagian barat.
Sejak 23 September, Israel telah meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 900 orang dan melukai 2.700 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Pemboman Israel di Gaza dan Lebanon "Tidak Bermoral" dan Tidak Proporsional
Beberapa komandan Hizbullah gugur dalam serangan Israel, termasuk pemimpin Hassan Nasrallah.
Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan pada Kamis pagi bahwa Tel Aviv hanya akan menerima gencatan senjata di Lebanon ketika Hizbullah didorong mundur dari perbatasan di sebelah utara Sungai Litani dan dilucuti senjatanya.
Pada Senin, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan bahwa Lebanon siap untuk mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang melibatkan pengerahan tentara Lebanon di selatan Sungai Litani.
Baca Juga: Aksi Protes Meluas di Kota-kota Eropa Menentang Serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.