DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu Antony Blinken: Prancis dan AS Desak Semua Pihak di Timur Tengah Hindari Tindakan Eskalasi

image
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony . /ANTARA/Anadolu/PY

ORBITINDONESIA.COM - Prancis dan Amerika Serikat pada Kamis, 19 September 2024 menyerukan semua pihak di Timur Tengah untuk menghindari tindakan eskalasi. Hal iti dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. 

"Prancis dan Amerika Serikat bersatu dalam menyerukan pengekangan diri dan mendesak de-eskalasi terkait Timur Tengah secara umum dan Lebanon secara khususnya,” kata Menlu Antony Blinken dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan dengan Menlu Prancis, Stephane Sejourne, di Paris.

Antony Blinken menuturkan bahwa AS dan Prancis akan terus bekerja untuk mendapatkan gencatan senjata untuk Gaza karena menurutnya hal itu masih mungkin dan perlu.

Baca Juga: Ledakan Pager di Lebanon Buyarkan Masa Depan Bocah Cilik Fatima Abdullah, Siswa SD di Lembah Bekaa

Namun, sementara mereka mewujudkan gencatan senjata, pihaknya tidak ingin tindakan eskalasi oleh pihak mana pun yang membuat gencatan senjata menjadi lebih sulit.

Menteri Luar Negeri Prancis yang akan segera menjabat, Sejourne, mengatakan, bahwa mereka sangat khawatir dengan situasi saat ini di Timur Tengah dan menegaskan kembali seruan agar semua pihak mengurangi ketegangan.

"Lebanon penting bagi Prancis. Lebanon tidak akan pulih dari perang total," tegas Sejourne, menyatakan dukungan untuk rakyat Lebanon.

Baca Juga: Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah serangkaian ledakan pada Rabu yang merusak perangkat wireless “ICOM” di seluruh Lebanon dan mengakibatkan 25 kematian serta 450 orang luka-luka.

Ledakan tersebut terjadi setelah ledakan serupa pada Selasa yang mengenai perangkat pager yang mengakibatkan 12 kematian, termasuk dua anak, dan melukai 2.800 orang lainnya, serta 300 orang dalam kondisi kritis.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan pager dan mengancam dengan konsekuensi berat.

Baca Juga: Laporan NYT: Israel Buat Perusahaan Gadungan untuk Kirim Penyeranta Berisi Bahan Peledak ke Lebanon

Belum ada komentar dari Israel tentang ledakan yang terjadi di tengah eskalasi perang lintas batas antara Israel dan Hezbollah. 

Perang mematikan Israel di Jalur Gaza  telah menewaskan hampir 41.300 korban dengan sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.***

Sumber: Antara

Berita Terkait