DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Autopsi Jenazah Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya Senior Menunggu Persetujuan Keluarga

image
Soimah, ibu santri Pondok Gontor yang diduga menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia didampingi kuasa hukumnya Titis Rachmawati (tengah) memberikan keterangan pers di Palembang.

ORBITINDONESIA - Penyebab kematian salah satu santri Ponpes Gontor, Ponorogo, Jawa Timur berinisial AM (17) terus diselidiki polisi.

Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang AKBP dr Mansuri mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan autopsi terhadap jenazah santri Ponpes Gontor tersebut.

Mansuri menerangkan bahwa proses autopsi jenazah santri Ponpes Gontor itu rencananya akan dilakukan pada Kamis, 8 September 2022.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Salurkan BLT BBM 2022, Segini Jumlah Bantuan yang Bakal Diterima Masyarakat

Dilansir dari Antara, Selasa, 6 September 2022 autopsi akan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang bersama tim ahli Forensik Markas Besar Polri.

“Malam ini kami laporkan juga ke Pusdokes, nantinya tim Forensik dari Markas Besar Polri juga turut serta dalam proses autopsi tersebut untuk mengambil data terkait meninggalnya korban,” kata dia.

Dokter Mansuri menyebutkan, kendati demikian kepolisian masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga korban untuk melangsungkan proses autopsi tersebut.

Baca Juga: PSG Waspadai Pengalaman Juventus di Liga Champions

“Rencananya demikian, tapi informasinya masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga, harapannya semakin cepat semakin baik untuk memudahkan proses (autopsi) itu sendiri,” imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, Kuasa Hukum keluarga korban Titis Rachmawati dalam konferensi pers di Palembang, Selasa, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut apabila dalam proses penyelidikan kepolisian membutuhkan adanya proses autopsi.

Titis menyebutkan, pihak keluarga mendorong proses hukum dari pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya AM yang diduga akibat penganiayaan saat menempuh pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur pada Senin, 22 Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Penerima BLT BBM 2022 Secara Online, Mudah dan Cepat

“Secara langkah hukum kami mengikuti sesuai pernyataan dari Gontor, bahwa benar telah terjadi dugaan tindak pidana penganiayaan di lingkungan setempat,” kata dia.

Sementara itu, Juru Bicara Pondok Modern Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Ustadz Noor Syahid dalam keterangan resminya membenarkan adanya dugaan penganiayaan terhadap AM oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang itu meninggal dunia.

“Kami dari pihak keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus belasungkawa atas meninggalnya ananda AM,” kata dia, sekaligus memastikan sudah mengambil tindakan tegas terhadap terduga pelaku, dengan mengeluarkan santri yang terlibat penganiayaan.

Baca Juga: Suporter Persis Solo Dilarang Bertandang ke Kandang PSS Sleman, Demi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

"Pada hari yang sama almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi tegas kepada santri yang diduga terlibat. Yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan secara permanen dari Pondok Modern Darussalam Gontor, dan memulangkannya ke orang tua masing-masing," ujar Noor.***

Berita Terkait