Dokter Ifael Y. Mauleti: Penyakit Cacar Monyet Dapat Sebabkan Komplikasi Serius Seperti Pneumonia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 04 September 2024 16:19 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi Eka Hospital BSD, Dokter Ifael Y. Mauleti mengatakan penyakit cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia bahkan kematian.
"Sebelum menimbulkan gejala, cacar monyet biasanya mengalami masa inkubasi selama enam sampai 16 hari," kata Ifael Y. Mauleti dalam keterangannya di Eka Hospital BSD Tangerang, Rabu, 4 September 2024.
Ifael Y. Mauleti menuturkan, gejala yang dialami oleh penderita penyakit ini adalah demam, nyeri, pembengkakan pada nodus limfa, juga ruam pada kulit.
Baca Juga: WHO Umumkan Vaksin Mpox Sumbangan AS Tiba di Afrika, Nigeria Menjadi Negara Pertama Penerima Vaksin
Penyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan. Awalnya ditemukan cacar ini antara manusia yang terkena kontak hewan seperti tikus atau hewan pengerat lainnya. Namun saat ini juga ditemukan penularan dari manusia ke manusia.
"Kita harus waspada dan menghindari kontak langsung dengan terduga pengidap virus tersebut karena penularannya bisa melalui udara atau pernapasan, percikan ludah, luka kulit, atau objek yang terkontaminasi cairan tubuh penderita penyakit cacar monyet," ujarnya.
Periode invasi virus cacar monyet biasanya terbagi menjadi dua, yaitu periode invasi yakni dalam kurun lima hari sejak gejala dimulai pasien akan mengalami demam, sakit kepala intens, pembengkakan nodus limfa, nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.
Baca Juga: Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Bahas Wabah Mpox dengan Badan-badan PBB di Kongo
Periode selanjutnya yaitu periode erupsi kulit yang terjadi satu sampai tiga hari setelah demam dimulai. Pada periode erupsi kulit, ruam mulai pertama kali muncul di area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, seperti telapak tangan dan kaki.
Ruam bermula dari luka datar di area lapisan kulit dalam, misalnya lapisan lubang hidung, telinga, bibir, hingga daerah kemaluan dan daerah anus. Selain itu luka juga bisa didapati di daerah kelopak mata dan kornea atau bola mata.
Luka akan berubah menjadi lepuhan kecil yang berisi cairan, lalu menjadi bintik dan akhirnya berkerak dalam waktu 10 hari. Luka yang meninggalkan bekas pada kulit ini memang cenderung lama untuk dapat menghilang.
Baca Juga: Pakistan Konfirmasi Kasus Mpox ke-4 di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa
"Diperlukan waktu kurang lebih selama tiga minggu untuk menghilangkan keropeng bekas luka meski pasien telah menjalani perawatan," katanya.