Menteri Investasi Rosan Roeslani Sebut Singapura Minati Investasi di IKN Kalimantan Timur
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 04 September 2024 07:08 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan, Singapura minati investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur.
"Saya dari Singapura kebetulan saya ketemu dengan Sembcorp, mereka mau investasi di solar panel," ujar Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Menurut Rosan Roeslani, Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell dengan nilai sekitar 60 juta dolar AS berkapasitas sekitar 5-6 megawatt.
"Investasinya kurang lebih 60 juta dolar AS akan membangun solar cell sekitar 5-6 megawatt," katanya.
Kemudian pihak lainnya yang berminat terhadap investasi di IKN yakni Raffles Education Center.
"Kemudian satu lagi adalah Raffles Education Center, mereka mau berinvestasi di IKN," ujar Rosan.
Dirinya mengaku kaget karena disambut hangat oleh Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan para jajarannya ketika Rosan melakukan kunjungan ke Singapura.
"Saya juga cukup kaget (surprise), saya datang ke Singapura, saya diterima langsung oleh perdana menterinya. Saya tiga hari di sana, tiap hari sangat padat dan masukan-masukan itu, karena investor terbesar Indonesia selama 10 tahun itu Singapura. Jadi wajar saya datang kesana untuk mendapatkan pemahaman dan juga mendapatkan informasi mengenai apa appetite mereka, apa preference mereka terutama ke depannya," kata Rosan.
Sebagai informasi, berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Baca Juga: IKN, Tantangan dan Peluang Pusat Pemerintahan Masa Depan Indonesia
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.