DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden AS Joe Biden Berharap Iran Tunda Serangan ke Israel Jika Gencatan Senjata di Gaza Tercapai

image
Arsip - Presiden Amerika Serikat Joe Biden. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj/aa. (Media Center G20 Indonesia/Akbar Nugroho Gumay)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutarakan harapannya bahwa Iran akan menunda serangan balasan terhadap Israel jika para negosiator mampu mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Jalur Gaza yang terkepung.

"Itulah harapan saya,” kata Joe Biden pada Selasa, 13 Agustus 2024, ketika ditanya apakah Iran akan menunda serangan balasan jika kesepakatan tercapai.

"Kita lihat apa yang akan dilakukan Iran. Kita lihat apa yang akan terjadi," tambah Joe Biden.

Baca Juga: Joe Biden dan Benjamin Netanyahu Bahas Pengerahan Militer Amerika Serikat Dukung Israel

Meski demikian, presiden AS tersebut mengakui adanya kesulitan yang semakin meningkat dalam perundingan tersebut dengan mengatakan "semakin sulit" untuk mencapai kesepakatan. Namun, dia tetap menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah.

Selama berbulan-bulan, Mesir, Qatar, dan AS memimpin negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai.

Mediator Mesir, Qatar, dan AS mendesak Israel dan Hamas untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera tanpa penundaan atau alasan lebih lanjut. Negosiasi dijadwalkan akan dilanjutkan pada pekan ini.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Presiden Joe Biden Telah Membahas Calon Wapres Potensial Pasangan Kamala Harris

Biden pada Mei menyampaikan hal yang disebutnya sebagai proposal tiga tahap Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong pantai tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan pembangunan kembali Gaza.

Sedangkan Hamas pada Minggu, 11 Agustus 2024 merilis pernyataan yang meminta para mediator menyampaikan sebuah rencana untuk melaksanakan apa yang mereka tawarkan kepada gerakan tersebut dan yang telah disetujui pada 2 Juli, berdasarkan proposal yang didukung Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Hamas juga memaksa pendudukan (Israel) untuk mematuhinya daripada melanjutkan dengan lebih banyak putaran negosiasi atau proposal baru yang memberikan perlindungan terhadap agresi pendudukan dan memberi mereka lebih banyak waktu.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump Sebut Joe Biden "Dikudeta" dari Pilpres AS

Gerakan Palestina itu menuturkan Israel meningkatkan agresi terhadap rakyat Palestina dan terus melakukan pembantaian, termasuk pembunuhan pemimpin gerakan Ismail Haniyeh, mengonfirmasi niatnya untuk melanjutkan agresi, dan tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan di Air Force One pada Selasa bahwa semua negosiator harus kembali ke meja perundingan dan menyelesaikan kesepakatan.

“Sudah saatnya bagi Hamas untuk membebaskan para sandera, termasuk warga negara Amerika dan memberikan bantuan kepada warga Gaza berdasarkan kesepakatan yang kini telah dijalin. Dan itulah yang telah dikerjakan oleh presiden dan timnya sepanjang waktu, dan itulah yang ingin kita lihat," ucap Jean-Pierre.***

Sumber: Antara

Berita Terkait