DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kanselir Olaf Scholz: Jerman Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia Dengan Senjata yang Disuplai Berlin

image
Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-78 PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa, 19 September 2023. (ANTARA/HO-UN Photo)

ORBITINDONESIA.COM - OtoritasJerman memutuskan untuk mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia yang berbatasan dengan wilayah Kharkov (juga dikenal sebagai Kharkiv) dengan senjata yang disuplai Jerman, guna mempersulit Rusia melakukan serangan di Kharkov, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sebuah konferensi pers.

"Sesuatu harus dilakukan dengan Kharkov untuk mencegah Rusia menggunakan perbatasan sebagai perisai pelindung untuk serangan besar-besaran di kota besar itu," kata Olaf Scholz dalam konferensi pers pada Rabu, 24 Juli 2024, demikian media penyiaran Jerman, Phoenix.

Kanselir Olaf Scholz juga memberi tahu penduduk Jerman di kota Saarbrucken pada Rabu tentang keputusan untuk mendirikan misi di Wiesbaden, Jerman.

Baca Juga: Seorang Perempuan Warga Indonesia Ditemukan Tewas di Rumahnya di Jerman, Diduga Korban Pembunuhan

Misi itu untuk mengoordinasikan bantuan militer ke Ukraina, dan mengalihkan tanggung jawab untuk mengoordinasikan bantuan kepada Ukraina dari kelompok kontak Ramstein ke misi NATO yang telah dibuat, agar tidak ada yang "bangun dengan perasaan buruk" yang akan membatalkan dukungan untuk Kiev.

"Di Washington, ia memutuskan bahwa koordinasi tindakan dari begitu banyak negara tidak lagi dilakukan di Ramstein oleh Amerika Serikat, tetapi di Wiesbaden dalam struktur NATO, tanpa NATO sendiri melakukan apa pun," kata Kanselir Scholz.

"Itu sangat penting. Tapi fakta bahwa koordinasi akan terjadi di sana dengan jelas berarti bahwa itu akan terus berlanjut selamanya dan bahwa tidak ada yang tiba-tiba bangun dengan perasaan buruk suatu pagi dan mengatakan bahwa sekarang itu akan berakhir," kata Scholz menambahkan.

Baca Juga: AS Tempatkan Rudal Jarak Jauh Tomahawk dan SM-6, Warga Jerman Cemas Risiko Perang dengan Rusia

Pada saat yang sama, kanselir Jerman menyuarakan dukungan untuk inisiatif perdamaian dengan partisipasi Rusia dan menegaskan kembali bahwa Jerman tidak berencana untuk terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Rusia.

"Saya tidak akan mengirim tentara ke Ukraina. Saya tidak akan menembak jatuh pesawat dan rudal Rusia menggunakan pilot Jerman dan pesawat tempur Jerman. Tidak, kami tidak akan melakukan itu, dan kami tidak akan mengizinkan senjata kami masuk jauh ke dalam wilayah Rusia," tambah Scholz.

Juru bicara kabinet Jerman Wolfgang Buchner mengonfirmasi pada akhir Mei bahwa Berlin mengizinkan Kiev menggunakan senjata yang disuplai Jerman untuk menyerang wilayah Rusia yang berdekatan dengan wilayah Kharkov.

Baca Juga: Menlu Jerman Annalena Baerbock Serukan Perang di Gaza Segera Diakhiri Mengingat Korban Warga Sipil

Dia kemudian meyakinkan wartawan bahwa Berlin tidak akan menjadi pihak dalam konflik Ukraina, meskipun menyuplai senjata ke Kiev.

Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan, Berlin dan sekutu Barat sepakat bahwa Kiev dapat menggunakan senjata Barat untuk menangkis serangan di wilayah Kharkov.

Sekretaris Jenderal NATO yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, Jens Stoltenberg mengatakan pada Juni bahwa aliansi tersebut sedang membentuk komando NATO di Wiesbaden, Jerman.

Baca Juga: Polisi Jerman di Berlin Menindak Keras Demonstran pro-Palestina dan Menahan Mereka

Komando itu dibentuk untuk mengoordinasikan pelatihan dan donasi peralatan untuk Ukraina serta memfasilitasi logistik peralatan dan memberikan dukungan pengembangan jangka panjang angkatan bersenjata Ukraina.***

Sumber: Antara

Berita Terkait